Demokrat Yakin Jokowi Bisa Temukan Cara Atasi Kemelut KPK-Polri

Siswanto Suara.Com
Senin, 26 Januari 2015 | 09:55 WIB
Demokrat Yakin Jokowi Bisa Temukan Cara Atasi Kemelut KPK-Polri
Presiden Joko Widodo (kiri) memasuki loket pelayanan imigrasi saat meninjau kondisi Pos Pemeriksaan Lintas Batas (PLB) Entikong di Kabupaten Sanggau, Kalbar, Rabu (21/1). (Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono mengatakan partainya yakin Presiden Joko Widodo dapat menemukan solusi terkait kemelut yang terjadi antara KPK dan Polri.

"Partai Demokrat berpendapat bahwa Presiden Republik Indonesia, Bapak Joko Widodo, masih memiliki kesempatan, wewenang dan sumber daya politik untuk menemukan solusi yang paling tepat, sehingga kemelut ini tidak semakin memburuk," kata Edhie Baskoro yang akrab disapa Ibas dalam pernyataan tertulis, Senin (26/1/2015).

Ibas mengatakan Partai Demokrat meyakini Presiden Jokowi dan para pembantunya bisa dengan penuh rasa tanggung jawab akan bisa menemukan jalan keluar yang sangat ditunggu oleh rakyat.

Menurut dia solusi yang ditempuh diharapkan dapat tetap memastikan bahwa hukum akan terus ditegakkan secara adil, gerakan pemberantasan korupsi tidak akan terganggu.

"Institusi Polri dan KPK bisa diselamatkan dan bisa melanjutkan tugas-tugasnya tanpa gangguan apapun, dan gesekan antara Polri dan KPK dapat segera dihentikan dan tidak sebaliknya justru semakin meluas," ujarnya.

Selain itu ujar Ibas, Partai Demokrat mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk memberi kesempatan dan dukungan kepada Presiden untuk segera menyelesaikan masalah ini dengan tepat dan bijak.

Ibas menjelaskan penyelesaian masalah itu agar sesuai dengan konstitusi dan aturan perundangan dan semangat pemberantasan korupsi, serta mendengar aspirasi dan kehendak rakyat Indonesia.

"Inilah pandangan resmi Partai Demokrat. Pimpinan Partai Demokrat meminta agar para kader Partai Demokrat menahan diri dan tidak perlu mengeluarkan pernyataan yang tidak diperlukan," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI