Suara.com - Komentar Menteri Kordinator Politik, Hukum, dan Hak Asasi Manusia, Tedjo Edhy Purdijatno, yang mengatakan bahwa para pendukung Komisi Pemberantas Korupsi sebagai "orang enggak jelas" memantik kemarahan publik. Ia lantas menjadi bulan-bulanan para pengguna internet Indonesia di media sosial.
Komentar Tedjo yang "enggak jelas" itu disampaikan pada Sabtu (24/1/2015), ketika dia mengeritik KPK dan pendukungnya yang dinilai memprovokasi rakyat dengan aksi demonstrasi di ruang publik.
Menurut dia, KPK tak akan kuat dengan "dukungan rakyat yang enggak jelas itu".
Kritik menteri yang juga politikus Partai Nasional Demokrat itu disampaikan terkait dengan aksi demonstrasi rakyat di Kantor KPK sejak Bambang Widjojanto, salah satu wakil lembaga itu ditangkap oleh polisi pada Jumat (23/1/2015).
Sampai Minggu pagi (25/1/2015) nama "Tedjo" masuk dalam 10 topik paling banyak dibicarakan di Twitter Indonesia, mendampingi tagar #SaveKPK yang terus berada di puncak daftar beris 10 topik itu.
"Rakyat enggak jelas yang inginkan perubahan besar dan komit akan pemberantasan korupsi negeri ini. Tedjo makan gaji dari rakyat gak jelas!!," tulis pengguna Twitter bernama Jauhary Fahmi.
"Makin terasa beda kelas antara Tedjo dengan Djoko Suyanto..." tulis @prastow membandingkan Tedjo dengan Djoko, Menkopolhukam di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Sejak Bambang ditangkap pada Jumat, gelombang protes terhadap upaya pelemahan KPK terus mengalir. Tidak saja di kantor KPK di bilangan Kuningan, Jakarta Selatan, demonstrasi juga digelar di arena Car Free Day di Sudirman, Jakarta Pusat pada Minggu pagi.
Penangkapan Bambang dinilai sebagai upaya balas dendam polisi atas langkah KPK yang menetapkan calon kapolri Budi Gunawan sebagai tersangka.