Suara.com - Pemerintah Arab Saudi akan menguburkan alharhum Raja Abdullah dalam makam tanpa nisan pada Jumat (23/1/2015), beberapa jam setelah raja baru dan putra mahkota ditetapkan untuk menjamin kelancaran transisi pemerintahan di kawasan yang tengah bergejolak itu.
Penerus Abdullah, Raja Salman, kini sudah mengisi jabatan tertinggi di Arab Saudi. Salman harus bersiap untuk mengarahkan Arab Saudi yang sedang dalam persaingan sengit dengan Iran, dalam konflik di Irak, Suriah, Yaman, Lebanon, dan Bahrain.
Raja Salman juga akan mengadapi desakkan untuk mengurangi produksi minyak di tengah terjunnya harga minyak dunia.
Dikenal sebagai tokoh yang pragmatis, pandai mengelola keseimbangan antara kepentingan Barat, kerajaan, dan agama, Salman tampaknya tidak akan mengubah pendekatan Arab Saudi dalam politik dalam negeri dan industri minyak dunia.
Kelincahan Salman juga sudah terbukti dengan segera menunjuk Putra Mahkota, Muqrin bin Abdulaziz, untuk mengakhiri rumor tentang perpecahan dalam keluarga besar kerajaan.
Jenazah Abdullah sendiri akan disemayamkan di makam tanpa nisan, sesuai dengan tradisi ke-Islaman Arab Saudi. Ia akan dibungkus dengan kain kafan, disalatkan di masjid, sebelum dikebumikan di liang lahat.
Salat akan dipimpin oleh Raja Salman dan diikuti oleh beberapa pemimpin negara Islam dan tokoh senior lainnya, termasuk Presiden Abdul Fatah al Sisi dari Mesir, salah satu sekutu terdekat mendiang Abdullah.
Sementara pejabat dan tamu kenegeraan dari negara-negara bukan Islam diizinkan untuk datang menyampaikan duka cita dan memberikan penghormatan kepada Raja Salman dalam beberapa hari ke depan. (Reuters)
Raja Abdullah Disemayamkan di Makam Tanpa Nisan
Liberty Jemadu Suara.Com
Jum'at, 23 Januari 2015 | 15:50 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Pertemuan Virtual Biden-Raja Abdullah: Dari Suriah Hingga Yerusalem, Apa Saja yang Dibahas?
10 Desember 2024 | 17:59 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI