Suara.com - Kepala Kepolisian Resor Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan, AKBP Edy Swandono mengatakan, sisa organ tubuh yang ditemukan di Desa Batakan Kecamatan Panyipatan bukan berasal dari jenazah manusia.
"Dari hasil indentifikasi Tim Disaster Victim Indentification (DVI) Polda Kalsel, temuan kerangka di pesisir Pantai Batakan, 22 Januari 2015, ternyata sisa organ tubuh hewan berkaki empat," ujarnya, di Mapolres Tanah Laut (Tala), Kamis (22/1/2015)
Ia menerangkan, sebelum melakukan identifikasi dari tim DVI Polda Kalsel, sempat terjadi simpang siur informasi temuan kerangka di Pantai Batakan, sebuah objek wisata bahari di Tala (sekitar 65 kilometer timur Banjarmasin) tersebut.
"Kemarin masih terjadi dua pendapat, ada yang menyatakan kerangka manusia dan ada pula yang menyebutkan kerangka hewan. Namun dengan hasil identifikasi Tim DVI Polda Kalsel, kerangka itu bukan kerangka manusia," tegasnya.
Ia mengungkapkan, dari struktur tulang leher dan punggung serta jantungnya, bukan ukuran kerangka dan jantung manusia.
Begitu juga punggung lebih besar dan jumlah tulang belakang lebih banyak dari manusia," ungakpnya.
Lebih lanjut Kapolres Tala sangat mengharapkan masyarakat di sekitar pesisir pantai melaporkan ke pihak jajarannya, kalau ada temuan benda yang mencurigakan.
"Baik itu serpihan benda maupun yang menyerupai manusia, kami berharap masyarakat melaporkan secepatnya ke Polres Tala untuk ditindaklanjuti temuan tersebut. Sebab kalau itu benar segera kita laporkan ke Basarnas," tandasnya.
Awalnya, temuan itu diduga jenazah korban pesawat AirAsia QZ8501 yang jatuh di perairan Selat Karimata dan hanyut terbawa arus.
"Memang 'Bumi Tuntung Pandang' Tala memiliki garis pantai 200 mil, sehingga kemungkinan benda yang tertiup angin bisa saja terbawa ke pesisir pantai di wilayah kita," demikian Edy Swandono.
Garis pantai Tala menyambung dengan Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu), dan Kabupaten Kotabaru yang menjadi tempat ditemukannya beberapa jenazah korban dan serpihan pesawat AirAsia QZ8501.