Suara.com - Kementerian Perhubungan, pada hari Selasa (20/1/2015) kemarin telah mengungkap penyebab jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501. Disebutkan pesawat itu jatuh ke laut karena terlalu cepat menaikkan ketinggian sehingga mengalami aerodynamic stall yaitu sebuah kondisi di mana mesin pesawat tiba-tiba mati.
Sesuai peraturan Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO), laporan awal penyelidikan penyebab jatuhnya pesawat yang mengangkut 162 orang itu harus diserahkan kepada ICAO awal pekan depan, atau dalam waktu 30 hari dari kejadian kecelakaan.
"Satu bulan setelah kecelakaan itu kami hanya akan membuat laporan awal. Tidak ada komentar dan tidak ada analisis," ujar Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi, Tatang Kurniadi kepada wartawan.
Ia menegaskan, laporan lengkap tentang hasil penyelidikan awal ini tidak akan dibuka kepada publik.
"Ini hanya untuk konsumsi negara-negara yang warganegaranya menjadi korban," ujarnya.
Tatang berjanji akan menjelaskan lebih detil tentang hasil penyelidikan Rabu pekan depan. Tapi tidak jelas seberapa banyak yang akan diungkapkannya.
Sebelumnya, tim penyidik KNKT mengungkapkan, AirAsiaQZ8501 diduga mengalami masalah mesin akibat kondisi cuaca. Hal itu terungkap dari data cockpit voice recorder yang sudah didengarkan oleh tim penyelidik. (Reuters)
KNKT: Detail Penyelidikan Jatuhnya AirAsia QZ8501 Tak akan Dibuka
Esti Utami Suara.Com
Rabu, 21 Januari 2015 | 14:59 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Profil Ryan Harris, Keponakan Mantan Bos Air Asia yang Viral Gelar Royal Wedding Rp75 M
22 November 2023 | 10:30 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI