Suara.com - Ketua DPP PDI Perjuangan Trimedya Panjaitan meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk tetap melantik Komjen Pol Budi Gunawan menjadi Kapolri agar tidak terjadi polemik di DPR.
"Posisi politik kita tetap ingin Presiden Jokowi melantik Budi Gunawan. Harapan kita kejadian ini tidak membuat turbulensi politik di DPR. Karena DPR sudah kecewa, sudah dipilih, nggak dilantik. Itu yang kami jaga agar DPR ini bisa bekerja. Nanti malah sampai tanggal 18 (Februari, waktu reses) nggak ada kerjaan lagi, gara-gara ribut terus," kata Trimedya di DPR, Jakarta, Selasa (20/1/2015).
Menurutnya, dengan penundaan ini Presiden Jokowi sengaja mengambangkan keputusan DPR. Karenanya, dia mendesak Budi Gunawan untuk segera dilantik barang sehari.
"Presiden Jokowi jangan buat ngambang dengan kata-kata ditunda. Pastikan dong, dilantik atau ngga, bagi saya ditunda itu ngambang," tutur Wakil Ketua Komisi III yang baru dilantik ini.
Kalau pun Budi nantinya dicopot setelah dilantik, Trimedya mengusulkan untuk tidak memasukan delapan nama yang diajukan Kompolnas menjadi Kapolri. Trimedya meminta supaya nama yang diajukan ke Presiden adalah nama-nama baru.
"Kalau saya usul, kalau mau ambil Kapolri baru, jangan dari yang delapan (usulan Kompolnas) tapi dari awal. Jadi Kompolnas sekarang saya harap sudah memulai praseleksi," kata Trimedya.
Di sisi lain, Trimedya mengusulkan supaya Komisi III bisa meminta pernyataan kepada KPK. Supaya, mengetahui secara gamblang prasangka-prasangka dan tudingan terhadap penetapan tersangka terhadap Budi.