Suara.com - Psikolog anak Seto Mulyadi atau biasa disapa Kak Seto mengidolakan Bob Sadino sejak masih duduk di bangku sekolah.
Kak Seto mengaku tak cemerlang secara akademik, akhirnya menemukan kepercayaan diri karena tokoh idolanya itu.
"Beliau itu inspirasi saya. Waktu kecil saya juga termasuk murid yang bodoh matematika saya aja dapet 4. Akhirnya saya pede, beliau memperkenalkan makna dari kreativitas. Jadi pandai itu bukan cuma akademik, justru dalam praktek kehidupan sehari-hari, itu yang saya ambil," kata Kak Seto di rumah duka di Jalan P&K, Cirendeu, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Selasa (20/1/2015).
Kak Seto mengatakan susah menemukan sosok yang sepadan dengan pengusaha yang sukses di bidang pertanian itu.
"Saya belum lihat ada yang bisa mengganti beliau, terus terang, yang senyentrik beliau belum ada. Bob Sadino adalah salah satu pengusaha yang sukses, saya kira bisa menjadi inspirasi. Artinya, sukses bisa ditempuh dari jalur sekolah yang tinggi, tapi juga bisa dengan pengalaman, budaya merakyat, kreativitas dan percaya diri seperti Bob Sadino," kata Kak Seto.
Kak Seto yang sebenarnya sedang melakukan general check up di dokter mengaku kabur demi melayat idolanya itu.
"Saya dapat dari broadcast dan dari group yang di handphone tadi malam. Karena sudah malam saya tidak ke sini, soalnya saya terima jam sebelas jadi ya sudah pagi ini lagi periksa darah, kebetulan dapat waktu dua jam makanya sempetkan datang ke sini. Kebetulan saya lagi general check up, cek jantung dan macam-macam. Tadi juga saya kabur izin dokter tadi," katanya.
Bob Sadino lahir di Tanjung Karang, Lampung, 9 Maret 1933 itu meninggal dunia di usia 81 tahun di Rumah Sakit Pondok Indah, Senin (19/1/2015), sekitar pukul 18.05 WIB.
Bob Sadino meninggalkan dua orang anak (Mira Andiani dan Shanti Dwi Ratih) serta empat orang cucu. Bob meninggal beberapa bulan setelah istrinya, Soelami Sodjoed, tutup usia.
Jenazah Bob Sadino akan dimakamkan di TPU Jeruk Purut, Jakarta Selatan sehabis dzuhur. (Antara)