Demonstran Palestina Lempari Menlu Kanada dengan Telur

Ruben Setiawan Suara.Com
Senin, 19 Januari 2015 | 03:45 WIB
Demonstran Palestina Lempari Menlu Kanada dengan Telur
Petugas keamanan mencegah seorang demonstran mendekati Menlu Kanada usai insiden pelemparan telur di Ramallah, (18/1). (Reuters/Stringer)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Luar Negeri Kanada John Baird yang sedang berkunjung ke Kota Ramallah, Tepi Barat, dijadikan sasaran pelemparan telur oleh para demonstran Palestina. Kedatangan Baird tidak diterima lantaran Kanada adalah salah satu negara yang menentang upaya Palestina mendapatkan status negara di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada tahun 2012 silam.

Insiden pelemparan telur ini terjadi saat Baird hendak pergi meninggalkan sebuah rapat dengan Menteri Luar Negeri Palestina, Riyad al-Malki di Ramallah, Minggu (18/1/2015). Baird memang tidak terkena telur yang dilemparkan para demonstran. Namun, ada salah satu telur yang mengenai atap mobilnya.

Puluhan pasukan khusus Palestina yang bersenjatakan senapan mesin lengkap tidak melakukan intervensi dan membiarkan insiden itu berlangsung.

"Anda tidak diterima," teriak seorang demonstran kepada Baird.

Selain berasal dari negara yang menolak upaya Palestina menjadi anggota non-negara pada Rapat Umum PBB dua tahun silam, Baird juga baru-baru ini mengeluarkan pernyataan yang dinilai menyakiti perasaan warga Palestina. Baird menyebut keinginan Palestina untuk bergabung dengan Pengadilan Kriminal Internasional sebagai suatu hal yang "mengkhawatirkan dan berbahaya".

Seperti diberitakan beberapa waktu sebelumnya, Palestina memilih melawan Israel melalui badan-badan internasional setelah berbagai usaha pembicaraan damai selalu menemui jalan buntu. Perdana Menteri Kanada, Stephen Harper adalah salah satu sosok yang paling menentang keinginan Palestina tersebut.

Dalam sebuah pernyataannya hari Minggu, seorang negosiator Palestina, Saeb Erekat, menuntut agar Baird meminta maaf atas kunjungannya ke Yerusalem Timur, untuk menemui sejumlah pejabat Israel.

"Kami menyayangkan keputusan pemerintah Kanada untuk berdiri di pihak yang salah dengan cara mendukung pendudukan Israel dan kebijakan apartheid mereka," kata Erekat. (Reuters)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI