Kisah Warga yang Mengubur Mayat Korban AirAsia

Achmad Sakirin Suara.Com
Sabtu, 17 Januari 2015 | 14:05 WIB
Kisah Warga yang Mengubur Mayat Korban AirAsia
Logo tertera di belakang kursi pesawat Air Asia QZ8501 yang dibawa Kapal Negara Chundamani saat tiba di Pelabuhan Kumai, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Selasa (6/1) dini hari. [Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Ibnu (30), warga RT.03 Maradapan pada Kamis (15/1) sekitar pukul 07.00 Wita, juga menemukan mayat anak perempuan diperkirakan berumur lima tahun, terapung di sekitar jembatan Pelabuhan Desa Maradapan.

Dengan ditemukannya tiga mayat tersebut, warga langsung menyimpannya di gedung olah raga tenis meja, sambil menunggu tim evakuasi dari Kotabaru.

Sementara itu, tim evakuasi yang menggunakan kapal KP Sadewa dan kapal Polisi 2003 terlambat datang, akibat gelombang tinggi.

Akibatnya masyarakat resah karena mayat mulai mengeluarkan bau busuk yang menyengat.

Beberapa warga mendesak para tokoh kampung untuk segera menguburkan mayat tersebut, namun tokoh masyarakat tersebut menolak, dan tetap menunggu hingga tim evakuasi datang.

Karena bau yang cukup menyengat, dan desakan dari masyarakat, tiga mayat tersebut akhirnya tetap dikubur dengan dibungkus plastik terpal warna biru, ketiga mayat di kubur satu liang. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI