Suara.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama, hari Jumat (16/1/2015) mengatakan, dirinya yakin bahwa ekstrimisme bukanlah ancaman yang akan terus ada. Sebaliknya, Obama yakin bahwa ekstrimisme dapat dikalahkan.
"Fenomena ekstrimisme kekerasan ini, ideologinya, jaringannya, dan kapasitasnya untuk merekrut orang-orang muda, telah bermetastasis dan itu menyebar luas. Dan itu telah menyusup ke dalam komunitas-komunitas di seluruh dunia," kata Obama dalam sebuah konferensi pers bersama Perdana Menteri Inggris David Cameron di Washington DC, hari Jumat (16/1/2015) waktu setempat.
Namun, ia yakin bahwa hal itu dapat ditumpas.
"Saya tidak menganggap itu sebagai ancaman yang terus ada... Itu adalah sesuatu yang pada akhirnya akan dapat kita kalahkan. Namun kita tidak bisa mengalahkannya begitu saja dengan senjata," tegas Obama.
Pidato Obama diberikan menyusul menegangnya situasi di kawasan Eropa beberapa pekan belakangan. Dimulai dari serangan berdarah ke kantor tabloid satir Charlie Hebdo di Paris, Prancis, hingga penyerangan ke sebuah swalayan Yahudi di negeri tersebut.
Hari Kamis (15/1/2015), polisi Belgia melakukan operasi penangkapan terhadap para terduga teroris di negeri itu. Sedikitnya 15 orang ditangkap, sementara dua lainnya tewas dalam sebuah apartemen di Kota Verviers. (Reuters)