Ditebas Parang, Tangan Narsih Nyaris Putus

Ruben Setiawan Suara.Com
Sabtu, 17 Januari 2015 | 00:45 WIB
Ditebas Parang, Tangan Narsih Nyaris Putus
Ilustrasi pembunuhan (Freedigitalphotos/Toa55)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang gadis bernama Narsih (20), warga Kampung Sanggaria Arso  I, Kabupaten Keerom, Papua nyaris kehilangan tangan kirinya akibat dianiaya oleh warga berinisial WO (45).

Narsih yang mengalami luka bacok di bagian tangan kirinya, kini tengah mendapatkan perawatan medis di Rumah Sakif Kwaingga, Kampung Asyaman, Arso Swakarsa, Kabupaten Keerom.

Kapolres Keerom, AKBP Ketut Suradnya saat dikonfirmasi Suara.com membenarkan bahwa gadis yang bekerja sebagai karyawati salah satu toko di Arso itu, dibacok oleh WO lantaran menolak memberikan barang toko.

Peristiwa itu terjadi Jumat (16/1/2015) sekitar pukul 19.15 WIT. Awalnya, WO, yang merupakan warga setempat, bersama istri dan anaknya datang berbelanja ke toko tempat Narsih bekerja. WO kemudian meminta Narsih untuk memberikan sejumlah barang secara cuma-cuma. Namun, Narsih menolak dan hanya memberikannya uang. Kecewa keinginannya tak dipenuhi, WO yang datang membawa parang langsung naik pitam dan mengayunkan benda tajam itu ke arah kepala Narsih.

"Karena korban menghindar jadi parang pelaku yang tadinya akan diarahkan ke kepala meleset mengenai tangan kiri korban," kata Ketut di Jayapura, Papua.

Belum puas membacok tangan kiri Narsih, WO kembali ingin menghujam parangnya ke bagian tubuh Narsih yang lainnya. Namun dengan kondisi tangan terluka dan nyaris putus, Narsih berupaya menyelamatkan dirinya dari serangan WO. Beruntung, Narsih diselamatkan oleh salah satu petugas keamanan Bank BRI, yang kebetulan kantornya bersebelahan dengan toko.

"Melihat kondisi korban yang sudah bersimbah darah, petugas keamanan BRI dan sejumlah warga langsung membawa korban ke rumah sakit terdekat sembari menghubungi pihak kepolisian untuk mengamankan pelaku dan keluarganya, serta melakukan olah TKP," ujar Ketut.

Ketut menambahkan, saat polisi datang ke TKP, WO sudah tidak ada di tempat dan melarikan diri masuk ke dalam hutan. Polisi sudah berkoordinasi dengan Kepala Suku Sarmi untuk mencari dan menangkap WO.

"Saat ini pelaku masih dalam pengejaran, tapi mudah-mudahan dengan koordinasi kami bersama Kepala Suku Sarmi semoga pelaku lekas tertangkap dan mempertanggungjawabkan perbuatannya,"ucap Ketut. (Lidya Salmah).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI