Suara.com - Satu jenazah kecelakaan Pesawat AirAsia QZ8501 teridentifikasi dari luka bekas operasi di sekitar perut. Pasalnya, kondisi jenazah yang kurang baik membuat tim identifikasi korban atau Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jatim kesulitan menggunakan cara primer.
"Jenazah dengan label BO42 itu tidak bisa diidentifikasi menggunakan metode primer seperti kesamaan gigi, jari dan DNA. Namun, pada metode sekunder ada kesamaan signifikan seperti bekas luka operasi pada perut korban," kata Kepala Tim DVI Kombespol dr Budiyono, di Surabaya, Jumat (16/1/2015).
Budiyono mengatakan, jenazah tersebut adalah atas nama The Darmaji, laki-laki Warga Negara Indonesia (WNI) dengan usia 67 tahun yang berasal dari Kota Malang, Jawa Timur.
Dikatakannya, tambahan data lain yang memperkuat identitas jenazah adalah properti yang melekat pada korban, seperti kartu nama, E-KTP dan kartu nomer pokok wajib pajak (NPWP) serta nomor kartu kendaraan motor atasnama istri korban.
Budiyono mengaku untuk memastikan identitas The Darmaji tidak mudah, karena meski adanya sejumlah properti pendukung, namun harus tetap bisa dipertanggungjawabkan secara hukum dan ilmiah.
"Ada data yang signifikan setelah dilihat secara medis dan antropologis, didukung dengan data 'ante mortem' dan 'post mortem'. Ini artinya tim melakukan identifikasi secara berulang-ulang untuk memastikan identitas jenazah tersebut," ungkapnya.
Dengan teridentifikasinya The Darmaji, total jenazah yang telah diidentifikasi hingga hari ke-20 berjumlah 40 dari 48 jenazah yang dikirim ke RS Bhayangkara Polda Jawa Timur, dan kini tersisa delapan jenazah yang masih dilakukan pendalaman identifikasi. (Antara)