Tentang Charlie Hebdo, Paus: Jangan Mengejek Agama

Liberty Jemadu Suara.Com
Jum'at, 16 Januari 2015 | 00:37 WIB
Tentang Charlie Hebdo, Paus: Jangan Mengejek Agama
Paus Fransiskus berbicara kepada wartawan dalam penerbangan dari Colombo, Sri Lanka ke Manila, Filipina, Kamis (15/1) [Reuters/Stefano Rellandini].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Paus Fransiskus, berbicara tentang penyerangan mematikan terhadap kantor majalah Charlie Hebdo di Paris, Prancis pekan lalu, mengatakan bahwa penghinaan atas agama apapun tidak bisa dibenarkan dan seseorang harus bersiap menerima reaksi atas penghinaan yang dia lakukan.

"Anda tidak boleh memprovokasi, Anda tidak bisa menghina iman orang lain, Anda tidak boleh meledek iman orang lain," kata Paus Fransiskus kepada wartawan yang menemaninya dalam penerbangan dari Sri Lanka ke Filipina, Kamis (15/1/2015).

Fransiskus, yang sebelumnya mengecam penyerangan atas Charlie Hebdo, juga mengatakan bahwa kebebasan berekspresi adalah hak asasi manusia yang juga ada batasannya.

"Menurut saya, kebebasan beragama dan kebebasan berekspresi adalah hak asasi manusia," kata dia.

"Setiap orang tidak hanya memiliki kemerdekaan, tetapi juga kewajiban untuk memikirkan kebaikan bersama...kita punya hak untuk memiliki kemerdekaan tanpa harus melukai orang lain," imbuh dia.

Melengkapi penjelasannya, Paus Fransiskus memberi contoh yang unik.

"Memang benar Anda tidak boleh menggunakan kekerasan. Tetapi jika seseorang memaki ibu saya, maka dia bisa saja menerima pukulan. Itu normal," ujar Paus.

Meski demikian, Paus Fransiskus menekankan bahwa aksi kekerasan tidak bisa dibenarkan dalam agama apa pun.

"Seseorang tidak boleh memicu peperangan atau membunuh atas nama agama, atas nama Tuhan. Membunuh atas nama Tuhan adalah sesat," tegas dia.

Sebelumnya juga Paus Fransiskus mengecam serangan terhadap Charlie Hebdo dengan mengatakan bahwa serangan itu adalah bentuk "penyimpangan terhadap agama."

"Fundamentalisme agama, yang melenyapkan manusia dengan pembunuhan keji, sama saja dengan melenyapkan Tuhan sendiri. Itu sama dengan mengubah Tuhan menjadi hanya sekedar dalil ideologis," kata Fransiskus.

Sebanyak 17 orang, termasuk jurnalis dan polisi, tewas dalam aksi terorisme di Paris pada 7 Januari lalu. Charlie Hebdo, majalah satir yang kerap membuat kartun yang menghina Islam, menjadi sasaran utama dalam serangan itu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI