Suara.com - Usai ditemukannya dua bagian penting dari black box pesawat AirAsia QZ8501, yakni Flight Data Recorder (FDR) dan Cockpit Voice Recorder (CVR), beredar kabar bahwa tim operasi SAR gabungan dikurangi. Termasuk di dalamnya adalah tim dari negara asing yang konon tidak akan lagi dilibatkan.
Kabar tersebut bahkan lebih jauh menyebut akan segera diberhentikannya operasi pencarian dan evakuasi. Menanggapi kabar miring itu, Komandan US Navy Greg Adam, menegaskan bahwa pihaknya sendiri saat ini masih terus membantu operasi, karena memang belum ada perintah berhenti dari pihak Basarnas sebagai komando.
"Masih. Dua kapal kita (USS Sampson dan USS Forth Worth) masih di sini, di tengah laut. Sekarang masih melakukan pencarian di tempat pesawat hilang," ungkap Adam, di Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah (Kalteng), Rabu (14/1/2014).
Adam yang tergolong populer di tengah masyarakat Pelabuhan Kumai dan Pangkalan Bun ini pun mengaku belum bisa memastikan, sampai kapan pasukannya akan membantu pencarian. Yang jelas menurutnya, pasukan angkatan laut AS tersebut masih akan ikut misi SAR ini hingga beberapa waktu ke depan, terutama karena beberapa negara lain sudah menarik timnya. Adapun pihak yang diberitakan sudah menarik diri adalah pasukan Rusia dan Jepang.
"Belum pasti (sampai kapan di sini). Mungkin masih agak lama, karena Rusia dan Jepang sudah meninggalkan lokasi. Singapura dan Malaysia juga sebentar lagi," jelasnya.
Hal senada sebenarnya sudah ditegaskan oleh Panglima TNI Jenderal Moeldoko, beberapa waktu lalu. Moeldoko mengatakan bahwa pihaknya masih akan terus berupaya menjalankan pencarian, di mana misi selanjutnya terutama adalah untuk menemukan badan pesawat.
Pencarian Belum Dihentikan, Dua Kapal US Navy Masih Bertahan
Rabu, 14 Januari 2015 | 12:59 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Incar Destinasi di Asia Tenggara? Promo Tiket Murah Terbang dari Jakarta & Medan Sudah di Depan Mata!
21 September 2024 | 12:39 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI