Suara.com - Direktur Utama AirAsia Indonesia, Sunu Widyatmoko, mengakui adanya kelalaian administrasi terkait dengan jadwal penerbangan rute Surabaya-Singapura.
"Memang ada kelalaian administrasi, karena tidak melaporkan kepada Dirjen (Direktorat Jenderal) Perhubungan Udara," kata Sunu di gedung DPR RI, Selasa (13/1/2014).
Tapi, Sunu menegaskan bahwa AirAsia memiliki izin penerbangan rute Surabaya-Singapura.
"Kami memiliki approval untuk penerbangan Surabaya-Singapura dengan operasi setiap hari. Untuk winter (musim dingin) benar ada izin 1,2,4,6. (Senin, Selasa, Kamis, Sabtu)," katanya.
Sunu menyesali adanya keterlambatan terkait dengan permohonan yang diajukan ke Dirjen Perhubungan Udara.
"Pada saat itu izin sudah keluar, tetapi kami koreksi dan kami terlambat, dan kami tetap terbang dengan jadwal 1, 3, 5, 7. (Senin, Rabu, Jumat, Minggu)," katanya.
"Tapi kami sampaikan perubahan kepada lapangan terbang dan dinas terkait," kata dia.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Minggu (28/12/2014) pagi, pesawat AirAsia mengalami lost contact. Pesawat jenis Airbus A320 dengan rute Surabaya- Singapura mengalami lost contact pada pukul 06.17 WIB di sekitar Pulau Belitung pada titik koordinat 03°22’15”S - 109°41’28.” Pesawat bertolak dari Surabaya sekitar pukul 05.35 WIB dan seharusnya tiba di Bandara Changi Singapura pukul 08.30 waktu setempat.
Pesawat itu ternyata jatuh di Selat Karimata. Jumlah orang yang berada di dalam pesawat sebanyak 162 orang yang terdiri dari 138 dewasa, 16 anak-anak, satu bayi, dan tujuh awak pesawat.
Black box pesawat telah ditemukan, tapi sebagian besar korban belum berhasil ditemukan. Saat ini, operasi pencarian masih berlangsung dan dikoordinir oleh Basarnas.