Ulama Saudi Keluarkan Fatwa Larang Warga Buat Boneka Salju

Ruben Setiawan Suara.Com
Selasa, 13 Januari 2015 | 17:28 WIB
Ulama Saudi Keluarkan Fatwa Larang Warga Buat Boneka Salju
Warga Saudi berpose bersama boneka salju. (Twitter)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang ulama ternama Arab Saudi memicu kontroversi dengan mengeluarkan sebuah fatwa yang terbilang unik. Dengan fatwanya, ulama itu melarang umatnya membuat boneka salju lantaran dinilai tak sesuai budaya Islam.

Sang ulama, Sheikh Mohammed Saleh al-Munajjid, dalam sebuah sesi tanya jawab di sebuah situs religius melontarkan tanggapan terkait boleh tidaknya umat Islam membuat boneka salju. Kebetulan, wilayah Arab Saudi bagian utara baru saja diguyur hujan salju. Menurut Sheikh Munajjid, para ayah di kawasan tersebut dilarang membuatkan boneka salju untuk anak-anaknya.

"Tidak boleh membuat sebuah patung dari salju, meski hanya untuk bermain-main sekalipun," kata Sheikh Munajjid.

Mengutip pernyataan para cendekiawan Muslim, Sheikh Munajjid mengatakan bahwa membangun sebuah boneka salju yang terlihat seperti manusia merupakan salah satu perbuatan dosa menurut undang-undang di Kerajaan Arab Saudi.

"Yang Maha Kuasa sudah menganugerahkan kepada manusia ruang untuk membuat apapun yang mereka inginkan selama tidak bernyawa, termasuk pohon, kapal, buah-buahan, gedung, dan lain sebagainya," tulis sang ulama dalam fatwanya.

Fatwa sang ulama menuai pro dan kontra. Mereka yang mendukung, mengamini fatwa sang ulama.

"Membuat boneka salju sama saja meniru budaya orang kafir, hal itu mendukung birahi dan erotisme," kata seorang pendukung melalui akun Twitternya.

Sementara itu, mereka yang kurang sepakat dengan sang ulama menilai fatwa tersebut terlalu berlebihan. Mereka malah nekat mengunggah foto-foto mereka bersama boneka salju dengan gaya yang tergolong "nyeleneh".

Dalam tiga tahun terakhir, Tabuk, Provinsi yang berada di perbatasan Arab Saudi bersama Yordania langganan diguyur salju. (Al Arabiya)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI