Anggota DPR Usul Bentuk Pansus AirAsia

Selasa, 13 Januari 2015 | 11:45 WIB
Anggota DPR Usul Bentuk Pansus AirAsia
Komisi V DPR RI rapat dengan Kepala Badan SAR Nasional, direksi Angkasa Pura I, BMKG, dan Kementerian Perhubungan (suara.com/Bagus Santosa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Anggota Komisi V DPR RI Ade Rizki Pratama mengusulkan agar DPR RI membentuk panitia khusus tentang AirAsia QZ 8501. 

"Saya usulkan agar segera dibentuk Pansus AirAsia karena ini menyangkut keselamatan jiwa dan perbaikan sistem penerbangan di Indonesia. Pembentukan Pansus AirAsia ini juga karena banyak kejanggalan yang terjadi, baik oleh regulator maupun operator," kata Ade Rizki di gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (13/1/2015).

Hal itu dikatakan Ade Rizki sebelum mengikuti rapat dengar pendapat Komisi V DPR RI dengan Kepala Badan SAR Nasional dan direksi Angkasa Pura I, BMKG, dan jajaran Kementerian Perhubungan.  

Dalam pansus tersebut, Ade Rizki melanjutkan, DPR RI bisa menyelidiki apa saja yang terjadi, baik dari sisi regulator maupun operator. 

"Menteri Perhubungan bisa klarifikasi sebagai regulator terkait kejadian ini. Jangan hanya menyalahkan dan memecat pejabat tanpa alasan. Pansus ini juga terkait dengan pembekuan rute beberapa maskapai penerbangan," kata politisi Gerindra itu. 

Lebih jauh Ade Rizki mengatakan bahwa rapat hari ini tidak dihadiri oleh Menteri Perhubungan Ignaius Jonan dan Kepala KNKT Tatang Kurniadi karena mereka masih berada di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Minggu (28/12/2014) pagi, pesawat AirAsia mengalami lost contact. Pesawat jenis Airbus A320 dengan rute Surabaya-Singapura mengalami lost contact pada pukul 06.17 WIB di sekitar Pulau Belitung pada titik koordinat 03°22’15”S - 109°41’28.”

Pesawat bertolak dari Surabaya sekitar pukul 05.35 WIB dan seharusnya tiba di Bandara Changi Singapura pukul 08.30 waktu setempat.

Pesawat itu ternyata jatuh di Selat Karimata. Jumlah orang yang berada di dalam pesawat tersebut sebanyak 162 orang yang terdiri dari 138 dewasa, 16 anak-anak, satu bayi, dan tujuh awak pesawat.

Dari jumlah tersebut, baru sebagian kecil jenazah yang berhasil ditemukan. 

Sementara itu, bagian black bok pesawat yang berisi tentang rekaman data penerbangan sudah ditemukan dan akan dianalisis oleh KNKT untuk mengetahui bagaimana proses terjadinya kecelakaan. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI