Ada Analisa, Badan AirAsia Meledak dan Korbannya Menyebar Jauh

Senin, 12 Januari 2015 | 18:39 WIB
Ada Analisa, Badan AirAsia Meledak dan Korbannya Menyebar Jauh
Potongan ekor pesawat AirAsia QZ8501 dalam evakuasi yang dilakukan oleh TNI AL di perairan Laut Jawa, Sabtu (10/1). [Reuters]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Direktur Operasional Badan SAR Nasional Marsma SB Supriyadi mengatakan tim penyelam siap memasang lifting bag lagi untuk mengangkat badan pesawat pesawat AirAsia QZ8501 di dasar Selat Karimata, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.

Lifting bag digunakan apabila tim penyelam gagal menggeser badan pesawat AirAsia yang diduga kuat mengimpit salah satu bagian black box, yakni Cockpit Voice Recorder yang merupakan alat rekaman percakapan pilot pesawat. Tapi keberadaan badan pesawat tersebut juga masih dugaan.

"Besok akan kita turunkan kembali penyelam, kalau tidak bisa menggeser kita gunakan balon lagi," kata Sipriyadi di Lanud Iskandar Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Senin (12/1/2015).

Sementara alat Flight Data Recorder telah ditemukan tim penyelam pagi tadi dan sekarang sedang dalam persiapan diterbangkan ke Jakarta untuk diteliti KNKT.

Selain mencari CVR, tim penyelam juga masih mencari jenazah korban AirAsia yang sebagian besar belum ketemu dan diduga terjebak di dalam badan pesawat.

"Kita yakin di dalam badan pesawat masih banyak jenazah korban," katanya.

Tapi, ada juga analisa yang menyebutkan bahwa badan pesawat sebenarnya sudah hancur karena meledak ketika jatuh ke laut sehingga korbannya menyebar kemana-mana.

"Ini yang kita analisa ya, pesawat ini meledak, seperti balon yang ditusuk jarum," katanya.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Minggu (28/12/2014) pagi, pesawat AirAsia mengalami lost contact. Pesawat jenis Airbus A320 dengan rute Surabaya-Singapura mengalami lost contact pada pukul 06.17 WIB di sekitar Pulau Belitung pada titik koordinat 03°22’15”S - 109°41’28.”

Pesawat bertolak dari Surabaya sekitar pukul 05.35 WIB dan seharusnya tiba di Bandara Changi Singapura pukul 08.30 waktu setempat.

Pesawat itu ternyata jatuh di Selat Karimata. Jumlah orang yang berada di dalam pesawat tersebut sebanyak 162 orang yang terdiri dari 138 dewasa, 16 anak-anak, satu bayi, dan tujuh awak pesawat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI