Begini Skenario Basarnas Angkat Kotak Hitam AirAsia

Ardi Mandiri Suara.Com
Senin, 12 Januari 2015 | 09:51 WIB
Begini Skenario Basarnas Angkat Kotak Hitam AirAsia
Ekor QZ8501 Berhasil Diangkat
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Dia mengatakan hasil pantauan dan pencarian korban dan serpihan pesawat tersebut harus segera dilaporkan dilaporkan kepada Dirjen Perhubungan Laut melalui Marine Command Center (MCC) Ditjen Hubla, Koordinator Tim Ditjen Hubla MCC A Tonny Budiono dan Koordinator Posko MCC Ditjen Hubla untuk Air Asia QZ8501 Raymond Sianturi guna secepatnya dapat dikoordinasikan pelaksanaan evakuasi serta penanganannya dengan Tim SAR Gabungan di lokasi dan dengan Basarnas.

KN Jadayat merupakan kapal induk kenavigasian yang berpangkalan di Distrik Navigasi kelas I Tanjung Pinang.

Dalam keikutsertaannya dalam tim SAR gabungan di bawah koordinasi Basaranas, KN Jadayat dilengkapi oleh alat pendeteksi kotak hitam berupa pinger locator dari Marine and Port Authority (MPA) Singapura.

Dalam operasi pencarian kotak hitam itu sendiri KN Jadayat dibantu oleh tim dari Komite Nasional Transportasi Kecelakaan (KNKT), tim penyelam Basarnas, tim penyelam TNI AL, dan personil tim lainnya. Adapun koordinasi pencarian tetap berada di Basarnas.

Kesebelas kapal milik Direktorat Jenderal Perhubungan Laut yang terdiri dari 7 Kapal Negara Kenavigasian dan 4 Kapal KPLP masih tetap ditugaskan dalam Tim SAR gabungan.

Pada lokasi pencarian dan penyelaman black box difokuskan KN. Jadayat dan KN Andromeda dengan pengawalan dan dukungan KN Alugara, KN Chundamani, KN Sarotama serta kapal-kapal TNI-AL. KN. Trisula, KN. Bimasakti Utama, KN. Mitra Utama, KN Arcturus, KN. Mithuna dan KN.

Altair beroperasi membantu pencarian korban dan serpihan badan pesawat serta mengantarkannya ke Pos SAR melalui Pelabuhan Kumai. Komando Koordinasi bagi kapal-kapal Direktur Jenderal Perhubungan Laut dilakukan dari KN Jadayat.

Adapun spesifikasi KN Jadayat adalah sebagai berikut, Tipe : Buoy Tender Vessel Kelas 1, Call Sign YHKE, pembuat : Niigata Jepang, tahun Pembuatan: 2003, bahan Baja Pangkalan Distrik Navigasi Kelas 1 Tanjung Pinang, panjang : 58,02 meter, lebar : 10,62 meter, jumlah Kru : 32 Orang, bobot mati (DWT) 607.44 ton, isi kotor (GRT) 684.68 GT, kecepatan : 12.29 knot dan jarak Jelajah 2.800 nautical miles.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI