Suara.com - Setelah memastikan menemukan sinyal ping dan lokasi koordinat kotak hitam milik AirAsia QZ8501 yang jatuh di Selat karimata, Kalimantan Tengah, hari ini Senin (12/1/2015), tim evakuasi akan mencari dan mengangkap benda yang merekam data penerbangan pesawat nahas itu.
Kotak hitam menjadi salah satu target, karena bisa mengungkap sebab jatuhnya pesawat yang mengangkut 162 penumpang plus kru pada 28 Desember 2014 lalu.
Tim menduga kotak hitam AirAsia tertindih badan pesawat di dasar lautan dan terbenah lumpur pada kedalaman laut hingga 30 meter.
“Dikarenakan keterbatasan waktu maka diputuskan bahwa proses pengambilan Black Box akan dilaksanakan esok pagi hari dengan mengeser berlahan-lahan serpihan badan pesawat tersebut,” ujar Koordinator Tim Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tonny Budiono lewat rilis yang diterima suara.com.
Tim juga berencana akan mengangkat badan pesawat jika memang dibutuhkan dan menyulitkan pencarian kotak hitam.
“Apabila rencana pengeseran ini mengalami kegagalan maka tim akan melaksanakan dengan cara mengangkat serpihan badan pesawat tersebut dengan menggunakan teknik balon seperti yang dilakukan pada ekor pesawat,” jelasnya lagi.
Kemarin, Minggu (11/1/2015), tim sudah memastikan menangkap sinyal kotak hitam meski belum ada citra gambar yang ditunjukkan.
Koordinat ping ELT kotak hitam sendiri ada perbedaan sejauh 20 meter antara hasil survei Kapal Baruna Jaya I dan Kapal Java Imperia yang beroperasi di bawah koordinasi Kapal Baruna Jaya.
Kapal Baruna Jaya I menangkap ping pada lokasi 3 derajat 37menit 20.7 detik Lintang Selatan dan 109 derajat 42 menit 43 detik Bujur Timur.
Sementara hasil survei Kapal Java Imperia pada titik 3 derajat 37 menit 21,13 detik Lintang Selatan, 109 derajat 42 menit 42.45 detik Bujur Timur.