Suara.com - Seorang karyawan bagian Houskeeping PT. Freeport Indonesia Purwanto (21) ditemukan tewas dalam kondisi tergantung di koridor servis SQ 5 lantai 3, Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua, Minggu (11/1/2015).
Lelaki asal Lamongan, Jawa Timur ini ditemukan dalam posisi menggantung di besi penahan kabel listrik menggunakan sabuk beladiri berwarna putih.
Dari hasil visum yang dilakukan, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan penganiayaan di tubuh korban.
Kepala Bidang Humas Polda Papua Komisaris Besar Polisi Patrige Renwarin mengungkapkan, kronologi kematian korban yang mulai bekerja sejak Mei 2012 itu, berawal saat Minggu sekitar pukul 07.30 WIT.
Salah satu rekan korban bernama Salim Ridwan yang sedang berolah raga mendapat informasi dari atasannya yakni Ahmad Basori, bahwa korban tidak dapat dihubungi melalui telepon seluler sejak Sabtu.
Sekitar pukul 08.00 WIT, Agus Salim bersama Ahmad Basori menuju ke SQ-4 dan SQ-5 mencari keberadaan korban.
Tak berhenti sampai disitu, Agus Salim cs lanjut mencari korban ke koridor SQ-5 lantai tiga. Saat Agus Salim membuka pintu, Agus Salim terkejut karena korban dalam kondisi tergantung di ujung koridor.
"Setelah melihat kondisi korban tergantung dan sudah tidak bernapas sekitar jam 08.10 WIT, langsung salah satu penghuni barak SQ-5 menghubungi 7777 untuk melaporkan kejadian tersebut. Sekitar jam 08.25 WIT anggota Polsek Tembagapura tiba di TKP dan melakukan Olah TKP," kata Patrige.
Dari olah TKP yang dilakukan Reskrim Polsek Tembagapura, diketahui bahwa korban menggantung di besi penahan kabel listrik menggunakan sabuk beladiri.
Selanjutnya korban di evakuasi oleh tim Medis dan Emergency Responce menuju ke Rumah Sakit Tembagapura untuk disemayamkan dan dilakukan Visum oleh Tim Dokter RS Tembagapura.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, jenazah korban akan dikirim ke RS Polri Sukamto Kramatjati Jakarta untuk diotopsi. Dan keterangan lain yang didapatkan bahwa saat dilakukan visum oleh Tim Dokter RS Tembagapura di tubuh korban tidak ditemukan adanya tanda tanda penganiayaan. (Lidya Salmah)