Sepenggal Prahara di Kebon Raya Bogor

Suwarjono Suara.Com
Minggu, 11 Januari 2015 | 19:18 WIB
Sepenggal Prahara di Kebon Raya Bogor
Kebun Raya Bogor (shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Pada awal 1800-an Gubernur Jenderal Thomas Stamford Raffles, yang mendiami Istana Bogor dan memiliki minat besar dalam botani, tertarik mengembangkan halaman Istana Bogor menjadi sebuah kebun yang cantik.

Dengan bantuan para ahli botani, W Kent, yang ikut membangun Kew Garden di London, Raffles menyulap halaman istana menjadi taman bergaya Inggris klasik. Inilah awal mula Kebun Raya Bogor dalam bentuknya sekarang.

Ide pendirian Kebun Raya bermula dari seorang ahli biologi, yaitu Abner yang menulis surat kepada Gubernur Jenderal Godert Alexander Gerard Philip van der Capellen. Dalam surat itu terungkap keinginannya untuk meminta sebidang tanah yang akan dijadikan kebun tumbuhan yang berguna, tempat pendidikan guru dan koleksi tumbuhan bagi pengembangan kebun-kebun yang lain.

Prof. Caspar Georg Karl Reinwardt adalah seseorang berkebangsaan Jerman yang berpindah ke Belanda dan menjadi ilmuwan botani dan kimia. Ia lalu diangkat menjadi menteri bidang pertanian, seni dan ilmu pengetahuan di Jawa dan sekitarnya.

Ia tertarik menyelidiki berbagai tanaman yang digunakan untuk pengobatan. Ia memutuskan untuk mengumpulkan semua tanaman ini di sebuah kebun botani di Kota Bogor, yang saat itu disebut Buitenzorg (dari bahasa Belanda yang berarti "tidak perlu khawatir"). Reinwardt juga menjadi perintis di bidang pembuatan herbarium. Ia kemudian dikenal sebagai seorang pendiri Herbarium Bogoriense.

Pada tahun 18 Mei 1817, Gubernur Jenderal Godert Alexander Gerard Philip van der Capellen secara resmi mendirikan Kebun Raya Bogor dengan nama Lands Plantentuin te Buitenzorg. Pendiriannya diawali dengan menancapkan ayunan cangkul pertama di bumi Padjadjaran sebagai pertanda dibangunnya kebun itu, yang pelaksanaannya dipimpin oleh Reinwardt sendiri, dibantu oleh James Hooper dan W Kent (dari Kebun Botani Kew yang terkenal di Richmond, Inggris).

Pada mulanya kebun ini hanya akan digunakan sebagai kebun percobaan bagi tanaman perkebunan yang akan diperkenalkan ke Hindia-Belanda (kini Indonesia). Namun pada perkembangannya juga digunakan sebagai wadah penelitian ilmuwan pada zaman itu (1880 - 1905).

Pendirian Kebun Raya Bogor bisa dikatakan mengawali perkembangan ilmu pengetahuan di Indonesia. Dari sini lahir beberapa institusi ilmu pengetahuan lain, seperti Bibliotheca Bogoriensis (1842), Herbarium Bogoriense (1844), Kebun Raya Cibodas (1860), Laboratorium Treub (1884) dan Museum dan Laboratorium Zoologi (1894).

Dari ide pendiriannya, Kebon Raya Bogor identik dengan taman dan pohon-pohon besar dan tua yang menjulang tinggi dan akar-akarnya terlihat kokoh. Keceriaan selalu terpancar dari keluarga atau komunitas-komunitas yang mengunjungi kebun ini.

Namun Minggu pagi itu menjadi hari yang kelabu karena pohon kekar yang menjulang tinggi dan akar kokoh, tiba-tiba tumbang dan menimpa puluhan orang. Kesedihan teramat dalam terlihat di wajah para korban luka-luka, teman-teman dan keluarganya. (Antara)

REKOMENDASI

TERKINI