Sepenggal Prahara di Kebon Raya Bogor

Suwarjono Suara.Com
Minggu, 11 Januari 2015 | 19:18 WIB
Sepenggal Prahara di Kebon Raya Bogor
Kebun Raya Bogor (shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Robohnya pohon tua di KRB juga pernah terjadi pada 2006. Saat itu ada 200 lebih pohon tumbang, sebagian besar masuk kriteria langka. Semua kayu dari pohon yang tumbang tersebut kemudian dipotong. Kayunya dilelang dan pendapatannya masuk ke kas negara. Sisanya disimpan di museum kayu milik kebun raya.

Wisata Kebun Raya Bogor adalah kebun botani besar yang terletak di Kota Bogor. Luasnya mencapai 87 hektare dan memiliki 15.000 koleksi pohon dan tumbuhan.

Saat ini Kebun Raya Bogor ramai dikunjungi sebagai tempat wisata, terutama hari Sabtu dan Minggu. Di Kebun Raya Bogor tersebar pusat-pusat keilmuan, yaitu Herbarium Bogoriense, Museum Zoologi Bogor dan perpustakaan.

Pohon-pohon menjulang tinggi di kebun ini. Usia pohon dapat dilihat dari diameter pohon yang besar dengan akar-akar kokoh. banyak pohon langka di Indonesia tumbuh di sini.

Rindang dan asri di kebun ini menjadi daya tarik banyak kalangan termasuk keluarga dan komunitas-komunitas di masyarakat untuk berada di sini terutama pada Sabtu dan Minggu atau hari libur lainnya, baik untuk wisata maupun studi. Tak hanya dari Jabodetabek, pengunjung dari daerah lain juga banyak.

Berfoto dengan latar belakang Istana Bogor menjadi salah satu daya tarik orang mengunjungi kebun ini. Jalan pagi dan menikmati udara sejuk dan segar dengan burung-burung berkicau menjadi pengobat jiwa-jiwa yang penat dan stres akibat banyaknya beban pikiran akibat pekerjaan dan rutinitas bisnis dan perkantoran sehari-hari.

Anak-anak yang bebas bermain di lapangan-lapangan rumput dan keriangan di jembatan gantung menjadi pengalaman yang selalu terkenang di keluar-keluarga yang pernah mengunjungi kebun ini. Itulah sebabnya, selalu ada pengunjung yang datang, kebetulan lokasinya berada di tengah kota dan tiketnya murah.

Kebun konservasi ini juga tak lepas dari mitos di sebagian masyarakat. Misalnya, ada mitos pasangan muda-mudi dilarang ke sini karena putus cintanya. Mitos ini dilambangkan dengan adanya Jembatan Putus Cinta di kebun ini. Jembatan gantung ini berwarna merah.

Ada juga mitos jodoh. Mitos ini dilambang dengan adanya "pohon jodoh", pohon besar yang berdekatan, yaitu pohon meranti dan beringin putih.

Taman Kebun Raya Bogor pada mulanya merupakan bagian dari "samida" (hutan buatan atau taman buatan) yang telah ada pada pemerintahan Sri Baduga Maharaja (Prabu Siliwangi, 1474-1513) dari Kerajaan Sunda, sebagaimana tertulis dalam prasasti Batutulis. Hutan buatan itu ditujukan untuk keperluan menjaga kelestarian lingkungan sebagai tempat memelihara benih-benih kayu yang langka.

REKOMENDASI

TERKINI