Bom Bunuh Diri Gunakan Gadis 10 Tahun, 20 Tewas

Minggu, 11 Januari 2015 | 15:39 WIB
Bom Bunuh Diri Gunakan Gadis 10 Tahun, 20 Tewas
Ilustrasi pelaku bom bunuh diri. [Shutterstock/Aradaphotography]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah bom bunuh diri yang dibawa oleh seorang bocah perempuan berusia sekitar 10 tahun, meledak di sebuah pasar yang ramai di Maiduguri, Nigeria, Sabtu (10/1/2015) waktu setempat. Pihak keamanan melaporkan, bom tersebut menewaskan setidaknya 20 orang termasuk bocah pembawanya, serta melukai hampir 20 orang lainnya.

Sebagaimana diberitakan AFP, ledakan bom dahsyat itu terjadi pada tengah hari, tepatnya pukul 12.40 waktu setempat, ketika pasar tengah ramai-ramainya dengan aktivitas pedagang dan pembeli.

"Jumlah korban: 20 tewas dan 18 luka-luka, termasuk gadis pembawanya yang meledakkan bom bunuh diri yang sudah dikembangkan sedemikian rupa itu," ungka Gideon Jubrin, juru bicara Kepolisian Negara Bagian Borno, kepada wartawan.

Pasar itu sendiri diketahui sudah pernah dua kali menjadi lokasi aksi bom bunuh diri oleh perempuan, pada akhir tahun lalu.

Terkait aksi terbaru ini, belum ada klaim dari pihak yang bertanggung jawab melakukannya. Namun kelompok militan Boko Haram diketahui belakangan mulai kerap menggunakan perempuan dan anak gadis dalam aksi-aksi serupa, memasuki enam tahun upaya radikal mereka mewujudkan negara ekstrem yang diklaim beraturan Islam.

Menurut Ashiru Mustapha, salah seorang pejuang sipil, ledakan itu sendiri terjadi ketika sang bocah perempuan tengah diperiksa di pintu masuk pasar tersebut.

"Gadis itu berusia sekitar 10 tahun, dan saya ragu jika dia benar-benar tahu apa yang dipasangkan di tubuhnya," ungkap Mustapha kepada AFP.

"Bahkan sebenarnya, dia sedang diperiksa di pintu masuk pasar, di mana alat pendeteksi logam menunjukkan dia membawa sesuatu," sambungnya.

"Sayangnya, ledakan terjadi sebelum gadis itu sempat diamankan, yang menewaskan setidaknya 10 orang dan melukainya banyak orang lainnya," tambahnya.

Pasar itu pun lantas segera ditutup, beriringan dengan petugas keamanan dan medis yang kemudian harus menelusuri puing-puing sisa ledakan demi menemukan potongan-potongan tubuh korban. Salah seorang petugas Palang Merah yang tak ingin disebutkan namanya, mengatakan bahwa 10 jenazah telah dibawa ke ruang mayat di Rumah Sakit Spesial Borno.

"(Sementara) Masih banyak korban lainnya yang menderita luka-luka yang sifatnya kritis," sambungnya.

Sebuah serangan serupa di pasar itu pada 1 Desember 2014 lalu tercatat menewaskan 10 orang. Sementara sepekan sebelumnya, serangan bom lainnya juga telah menewaskan lebih dari 45 orang di lokasi yang sama.

Boko Haram sendiri diketahui menggunakan perempuan untuk pertama kalinya dalam aksi bom bunuh diri pada Juni lalu di Gombe, kawasan utara negeri itu. Sejak itu, beberapa aksi serupa juga telah terjadi, termasuk empat kejadian beruntun dalam sepekan di Kota Kano.

Pada Juli lalu, seorang gadis usia 10 tahun pun ditemukan di daerah Katsina, dengan rompi bermuatan bom bunuh diri di tubuhnya. Dugaan yang berkembang sejak itu adalah bahwa para bocah perempuan itu tampaknya dipaksa untuk menjadi "senjata hidup" baru oleh kaum militan, yang diyakini tidak lagi semata mengandalkan motivasi ideologi. [AFP]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI