Sinyal "Black Box" Ditemukan di Dua Lokasi Berbeda

Minggu, 11 Januari 2015 | 14:51 WIB
Sinyal "Black Box" Ditemukan di Dua Lokasi Berbeda
Panglima Pantau Pencarian Black Box
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Koordinat Emergency Locator Transmitter (ELT) black box AirAsia QZ8501 ditemukan oleh Badan Pengkajian Penelitian Teknologi (BPPT) pagi tadi.

Ada dua ping ELT dengan frekuensi yang sama ditemukan dua Kapal BPPT. Ping ELT ini tertangkap oleh mesin pinger locator Milik Kapal Baruna Jaya I dan Kapal Java Emperia dengan kedalaman 30 meter di Selat Karimata.

"Tadi jam 10.00 WIB, saya dapat kabar mengenai fix ini. Tapi kalau orang tanya mana black box-nya? Ya itu dua titik lintang dari dua kapal yang berbeda," kata Menteri Kordinator Bidang Maritim, Indroyono Soesilo, di Kantor BPPT, Jakarta, Minggu (11/1/2015).

Kordinat ping ELT itu berada pada, 3 derajat 37 menit 20.7 detik Lintang Selatan, 109 derajat 42 menit 43 detik Bujur Timur yang ditemukan oleh Kapal Baruna Jaya I milik BPPT.

Dan, 3 derajat 37 menit 21.13 detik Lintang Selatan, 109 derajat 42 menit 42.45 detik Bujur Timur, yang ditemukan Kapal Java Imperia. Perbedaan lokasi kordinat ini sejauh 20 meter.

"(Ping) Ini dikirim dari black box, dan Insya Allah benar," tegasnya.

Indroyono menyebut, penemuan ini sudah dilakukan pengecekan dan diverifikasi. Dia pun meyakini dua lokasi ini adalah titik tempat black box berada.

Letak penemuan ping ELT ini sendiri berada sejauh 2,5 kilometer barat laut dari lokasi ekor penemuan pesawat AirAsia itu. Dia mengakui pergesaran lokasi ping ELT dan ekor pesawat dikarenakan arus laut yang ada.

Selain ping itu, Indroyono menyebut ada dua benda besar yang terekam Sonar dua Kapal itu. Namun, belum bisa dipastikan benda tersebut. Sebab, perlu dipastikan lewat penyelaman.

"Kita percaya karena ini berdasarkan pengamanan waktu Adam Air, Kapal Bahuga jaya, bis dan sedan di jembatan Kutai, saya brpendapat, ini sekian kalinya ini dapatkan black box," ujarnya.

Indroyono menyebut, nantinya laporan ini akan disampaikan kepada Komite Nasional Kecelakaan Transportasi (KNKT) untuk ditindaklanjuti.

"Itu tugas KNKT. Dan itu dilaporkan untuk penyelam diturunkan di lokasi. Karena kalau kita yang angkat takutnya rusak, karena itu dikirim penyelam," kata dia. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI