Tokoh Agama Ini Klaim Korban Penembakan Charlie Hebdo Pantas Mati

Madinah Suara.Com
Minggu, 11 Januari 2015 | 09:16 WIB
Tokoh Agama Ini Klaim Korban Penembakan Charlie Hebdo Pantas Mati
Cherif Kouachi dan Said Kouachi, dua tersangka pelaku penyerangan Charlie Hebdo. (Reuters/Paris Prefecture de Police)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tokoh Islam asal Inggris Mizanur Rachman diduga memicu aksi teror lain pascapenembakan di kota Paris, Prancis baru-baru ini.  Khutbahnya yang dianggap provokatif usai insiden berdarah di majalah Charlie Hebdo dikhawatirkan bakal memunculkan aksi serupa di Inggris serta beberapa negara lainnya di Eropa.

Hal ini diketahui lewat rekaman video streaming yang beredar di internet. Di depan ribuan jamaahnya di Inggris, Rahman mengeluarkan pernyataan yang terkesan membela para pelaku teror di majalah Charlie Hebdo di Paris baru-baru ini. Dalam ceramahnya, Rahman juga menyebut Inggris merupakan musuh umat Islam.

"Karena menghina Islam, mereka pantas mendapatkannya (dibunuh)," kata Rahman dalam videonya.

Abdullah Zobear, salah satu pengikut setia Rahman yang juga salah satu tokoh Islam di Inggris mengingatkan, siapapun yang coba melecehkan Islam lewat kartun satir seperti yang pernah dilakukan Charlie Hebdoo akan menerima ganjaran yang sama (seperti korban di Paris).

Rahman yang juga dikenal dengan sebutan Abu Baraa pernah memublikasikan pidato dukungannya untuk jaringan teroris Al Qaeda. Dia dan beberapa pengikutnya pernah ditahan atas dugaan terorisme.

Kepala badan anti-teror Inggris Sam Westrop mengingatkan masyarakat mewaspadai khutbah Rahman yang dianggap bakal memicu aksi teror di Inggris.

"Retorika dia (Rahman) bukan suara dari pelaku teror Islam dan ekstrimis. Ada dorongan yang membuat seseorang melakukan teror karena pidato itu," katanya.

"Dia tak pantas berbicara seperti setelah teror di Paris. Apalagi, dia punya catatan dukungan kelompok teror. Tapi, kita tak bisa langsung menuduhnya seorang teroris," ujarnya lagi. (Mirror)

REKOMENDASI

TERKINI