Suara.com - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Fasli Jalal, mengatakan perlu standar kompetensi bagi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) agar dapat bersaing dengan Tenaga Kerja Global.
"Jumlah standar kompetensi yang telah disusun terutama untuk SDM industri, masih jauh dari kebutuhan keterampilan yang ada," kata Fasli di Jakarta, Sabtu (10/1/2015).
Menurut Fasli, masalah yang dihadapi sekarang, misalnya belum semua keahlian dibuat standar kompetensi nasional dan masih terdapat kekurangan tempat untuk melakukan uji kompetensi.
"Selain itu, Indonesia juga masih kekurangan individu yang terampil dalam bidangnya," tutur Fasli.
Ia mengatakan, pemerintah bisa meningkatkan kinerja Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) agar mampu menjadi tempat kompetensi.
"Pemerintah juga bisa mendorong Balai Latihan Kerja (BLK) menjadi Tempat Uji Kompetensi (TUK) untuk meningkatkan pembinaan yang mempunyai daya saing seperti yang diharapkan," katanya.
Ia menjelaskan, pemerintah bisa mengambil beberapa kebijakan strategis untuk meningkatkan standar kompetensi tersebut.
"Misalnya, memperluas pendidikan menengah universal dan meningkatkan pelatihan keterampilan angkatan kerja melalui kualifikasi dan kompetensi," kata Fasli.
Lebih lanjut, Fasli mengatakan, pemerintah bisa memperbanyak lembaga pelatihan dan relevansi pendidikan dengan pasar kerja.
"Yang tidak kalah penting juga adalah pemerintah harus meningkatkan kewirausahawan dan pendidikan karakter pemuda serta memperluas lapangan kerja," tuturnya.
TKI Perlu Standar Kompetensi Agar Bisa Bersaing
Ardi Mandiri Suara.Com
Minggu, 11 Januari 2015 | 02:17 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Pemulangan 7 Jenazah WNI Korban Kecelakaan di Sarawak Terkendala Biaya
25 November 2024 | 07:41 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI
News | 23:12 WIB
News | 22:16 WIB
News | 20:39 WIB
News | 20:34 WIB
News | 19:57 WIB