Suara.com - Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) F Henry Bambang Soelistyo mengaku belum mendapatkan konfirmasi terkait penemuan "blackbox" dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) .
"Sampai detik ini, saya belum dapat konfirmasi bahwa "blackbox" telah ditemukan," kata Soelistyo di kantor Pusat Basarnas, Kemayoran, Jakarta, Sabtu (10/1/2015).
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa ekor pesawat yang sore tadi telah diserahkan oleh Tim SAR gabungan kepada KNKT, segera diselidiki untuk kemudian dipastikan mengenai keberadaan "blackbox" yang diduga masih menempel pada bagian belakang ekor.
"Tugas KNKT sekarang adalah melihat, kemudian meyakinkan, dan melaporkan kepada kita apakah "blackbox" itu ada atau tidak," katanya.
Soelistyo menuturkan akan menunggu konfirmasi dari KNKT dengan tetap ikut mencari "blackbox" melalui kapal-kapal yang dapat mendeteksi sinyal kotak hitam itu.
Sebelumnya, ekor pesawat yang telah ditemukan sejak Rabu (7/1) diangkat ke permukaan laut menggunakan lifting bag (balon udara) yang diikatkan pada badan ekor pesawat tersebut.
Operasi pengangkatan ekor yang dipimpin Panglima TNI Jenderal Moeldoko ini menghadapi berbagai kendala, yakni terbatasnya jarak pandang di laut serta kuatnya arus dasar laut yang dapat membahayakan kegiatan penyelaman Tim SAR.
Meskipun masalah tersebut membuat proses pengangkatan ekor pesawat tertunda sejak Rabu (7/1) lalu, Tim SAR gabungan kemudian berhasil mengangkat ekor pesawat AirAsia QZ 8501 dari dasar Selat Karimata, Kalimantan Tengah, pada hari ini (Sabtu).