Ekor AirAsia Berhasil Diangkat ke Kapal, Ini Kronologisnya

Sabtu, 10 Januari 2015 | 15:19 WIB
Ekor AirAsia Berhasil Diangkat ke Kapal, Ini Kronologisnya
Penyelam Angkatan Laut melakukan evakuasi korban pesawat AirAsia, Jumat (9/1). (Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Setelah berjibaku dengan ombak Selat Karimata, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, tim evakuasi berhasil mengangkat ekor pesawat AirAsia QZ8501 ke atas kapal, Sabtu (10/1/2015).

Proses pengangkatan berlangsung sulit, mengingat ombak Selat Karimata yang sangat kuat sehingga mengombang-ambingkan ekor pesawat tersebut.

Salah satu ujung ekor pesawat terlihat masih utuh, sedangkan ujung lainnya sudah hancur.

Berikut ini adalah kronologis pengangkatan ekor AirAsia.

Pada pukul 11.14 WIB dan 11.31 WIB tim penyelam naik ke permukaan air untuk koordinasi. Setelah itu, tim tersebut kembali melakukan penyelaman pada pukul 11.40 WIB dan pukul 11.48 WIB mereka kembali muncul lagi.

Sepuluh menit kemudian, pukul 11.50 WIB, balon warna merah tua menyembul ke permukaan air. Balon inilah yang digunakan untuk menarik ekor kapal yang menancap di lumpur dasar laut.

Tak lama kemudian, ekor pesawat terlihat mengapung. Panglima TNI Jenderal Moeldoko yang turut memantau proses pengangkatan ekor memberikan apresiasi atas keberhasilan ini.

Tahapan selanjutnya setelah ekor berhasil diapungkan ialah menariknya ke kapal. Prosesnya cukup berat. Ekor tersebut sulit ditarik ke dekat kapal karena cuaca yang kurang mendukung.

Tetapi akhirnya, kerja keras tim evakuasi membuahkan hasil. 

Ekor QZ8501 nanti akan dibawa ke Teluk Kumai untuk dilakukan penelitian sekaligus memastikan apakah black box pesawat masih berada di sana atau tidak.

Seperti diberitakan sebelumnya, Minggu (28/12/2014) pagi, pesawat AirAsia mengalami lost contact. Pesawat jenis Airbus A320 dengan rute Surabaya- Singapura mengalami lost contact pada pukul 06.17 WIB di sekitar Pulau Belitung pada titik koordinat 03°22’15”S - 109°41’28.”

Pesawat bertolak dari Surabaya sekitar pukul 05.35 WIB dan seharusnya tiba di Bandara Changi Singapura pukul 08.30 waktu setempat.

Ternyata pesawat tersebut jatuh di Selat Karimata. Jumlah penumpang dan awak pesawat 162 orang, terdiri dari 138 dewasa, 16 anak-anak, satu bayi, dan tujuh awak pesawat.

Saat ini, tim sedang melakukan operasi besar-besaran, selain mencari black box, juga mencari korban yang masih belum ditemukan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI