Suara.com - Radio milik kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) memuji pelaku serangan mematikan atas media satir Prancis Charlie Hebdo dengan menyebut mereka pahlawan.
"Pahlawan jihad membunuh 12 wartawan, yang bekerja untuk majalah Prancis Charlie Hebdo dan melukai lebih dari 10 lagi untuk membalaskan Nabi," kata pernyataan yang dibacakan di radio Al-Bayan.
Dalam kenyataan, hanya delapan wartawan tewas dalam serangan pada Rabu di markas mingguan satir di Paris itu. Dari empat lain yang tewas, dua polisi.
Dalam pernyataannya, Al-Bayan menuduh Charlie Hebdo menghina nabi bertahun-tahun dan mengejek Islam dan tokoh besarnya.
Karyawan Charlie Hebdo bertahun-tahun menjadi sasaran ancaman pembunuhan, sejak 2006 ketika mencetak ulang 12 kartun Nabi Muhammad terbitan suratkabar Denmark Jyllands-Posten.
Pemimpin redaksi majalah itu, Stephane "Charb" Charbonnier, termasuk di antara lima kartunis tewas dalam serangan tersebut, yang juga merenggut nyawa polisi, yang ditugaskan melindunginya.
Sementara itu, dua bersaudara yang diburu polisi Prancis karena diduga terlibat dalam penyerangan di kantor majalah Charlie Hebdo di Paris akhirnya tewas di tangan satuan elit polisi, demikian dilaporkan pihak berwenang Prancis Jumat (9/11/2015).
Sumber internal kepolisian Prancis mengatakan Cherif dan Said Kouachi tewas ketika polisi menyerang sebuah percetakan di kota Dammartin-en-Goele, tempat dua bersaudara itu bersembunyi dan menyekap seorang sandera.
Adapun orang yang mereka sandera bisa dibebaskan dalam keadaan selamat.
Kouachi bersaudara diduga menyerang kantor majalah Charlie Hebdo pada Rabu (7/1/2015). Dalam serangan itu 12 orang tewas, termasuk empat orang jurnalis dan dua orang polisi. (AFP/Reuters)