Jasindo Pastikan Bayar Klaim Asuransi Korban AirAsia QZ8501

Sabtu, 10 Januari 2015 | 06:07 WIB
Jasindo Pastikan Bayar Klaim Asuransi Korban AirAsia QZ8501
Keluarga Korban AirAsia QZ8501. [reuters]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) atau Jasindo memastikan membayar klaim asuransi korban meninggal AirAsia QZ8501 masing-masing Rp1,25 miliar, yang dilakukan bersama-sama dengan perusahaan asuransi lainnya yaitu PT Asuransi Sinar Mas.

Executive Director Jasindo Albertus Patarru mengungkapkan, klaim asuransi akan dibayarkan langsung saat data ahli waris korban telah lengkap.

"Tidak menunggu evakuasi selesai. Kita pastikan lengkapi data agar sesegera mungkin melakukan ganti rugi. Dalam waktu dekat akan kita ganti, prinsipnya jangan sampai salah bayar," kata Albertus saat acara konferensi pers, di Menara Merdeka, Jakarta, Jumat (9/1/2015).

Di tempat yang sama, Direktur Utama Jasindo Budi Tjahjono mengungkapkan, untuk mempercepat proses tersebut, pihaknya telah bekerjasama dengan berbagai pihak terkait untuk memudahkan percepatan pengumpulan data ahli waris.

"Kami sudah siap untuk dananya, jangan sampai salah ngasih, kita lihat ahli warisnya, jangan sampai ada yang menuntut karena salah bayar, jangan sampai ada masalah di kemudian hari," ungkapnya.

Selain itu, Firdaus menyatakan semua ahli waris akan mendapatkan santunan tanpa kecuali. Menurutnya, klaim asuransi sudah dijelaskan dalam polis.

"Anak di bawah umur misalkan belum bisa memegang uang, mungkin nanti pihak keluarga yangberkoordinasi. Intinya dari perusahaan asuransi membayar klaim langsung. Pengelolaannya ya mungkin ahli waris yatim piatu ini punya keluarga lain, kita serahkan ke keluarganya," katanya.

Terkait korban yang tidak ditemukan jenazahnya, Firdaus juga menjelaskan, pihaknya juga memastikan ahli waris akan tetap mendapatkannya.

"Ditemukan tidak ditemukan itu akan tetap dibayar, yang tidak ditemukan perlu ada statement dari pemerintah kalau pencarian dihentikan karena sudahtidak memungkinkan lagi mencari tapi tentunya harus ada statement pemerintah kalau korban jenazahnya tidak ditemukan," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI