Suara.com - Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Madya FH Bambang Soelistyo tak bisa terbuka mengenai anggaran operasi besar-besaran untuk mencari pesawat Airasia QZ8501.
"Saya tidak bisa menyampaikan angka, karena belum sempat berpikir itu," ujar Bambang Soelistyo saat ditemui di Kantor Pusat Basarnas, Jalan Angkasa, Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat malam (9/1/2015).
Bambang mengaku, masalah anggaran akan dibuat akuntabel dan trasnparan.
Ketika disinggung apakah Basarnas mempunyai dana operasi, Bambang menegaskan bahwa disetiap kantor SAR mempunyai dana yang berasal dari APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara).
"Gunanya untuk melakukan operasi awal, misal ada laporan kecelakaan, maka kantor SAR akan menggunakan dana operasi, tetap itu dilakukan untuk hari pertama melakukan tindak awal," paparnya.
Sementara itu, untuk di luar Basarnas seperti TNI dan Polri, untuk sementara memang masih menggunakan kemampuan finansial satuan masing-masing.
"Kemudian masalah BBM yang sudah terlanjur menggunakan dari satuan, akan kita upayakan untuk diganti dari SKK Migas," tuturnya.
"Kemudian logistik di kapal masing-masing itu sementara didukung mereka sendiri, setelah itu akan diinventarisir semua, kemudian baru nanti melakukan kalkulasi anggaran," lanjutnya lagi.