Suara.com - Polisi Prancis berhasil memojokkan dua tersangka pelaku penembakan di kantor Charlie Hebdo di sebuah daerah di dekat bandara di Dammartin-en-Goele. Polisi dikabarkan berhasil menghubungi dia tersangka itu melalui telepon.
Dalam pembicaraan lewat telepon itu, Cherif dan Said Kouachi mengaku ingin mati sebagai martir. Saat ini, polisi sudah mengepung kota Dammartin-en-Goele. Dua tersangka itu dikabarkan menyandera warga. Namun, belum ada konfirmasi dari otoritas setempat.
Juru Bicara Menteri Dalam Negeri Prancis, Pierre Henri Brandet membenarkan kemungkinan adanya sandera yang ditahan oleh dua tersangka itu. Mobil polisi melakukan konvoi di sepanjang jalan di kota itu. Rumah sakit juga mengirimkan tim medis ke lokasi pengepungan.
Sedangkan mobil ambulans juga terlihat berada di lokasi. Sementara itu, polisi yang membawa senjata terlihat siap sedia. Warga sekitar mengatakan, kota Dammartin-en-Goele sudah dikunci dan warga ditempatkan di tempat penampungan sementara.
Majalah Charlie Hebdo diserang oleh tiga laki-laki bersenjata pada Rabu (7/1/2015) lalu. Aksi teror itu menewaskan 12 orang dan menjadi aksi teror paling berdarah yang pernah terjadi di Prancis dalam satu dekade terakhir. (CNN)
Dua Tersangka Penembakan Charlie Hebdo Ingin Mati sebagai Martir
Doddy Rosadi Suara.Com
Jum'at, 09 Januari 2015 | 19:06 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Fakta Majalah Charlie Hebdo Rilis Kartun Hina Gempa Turki, Publik Ngamuk: Anda Sampah, Rasis dan Teroris!
09 Februari 2023 | 17:56 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI