Suara.com - Pemerintah Prancis hampir yakin sepenuhnya bahwa mereka telah menemukan keberadaan dua tersangka penembakan di kantor majalah Charlie Hebdo. Keduanya dilaporkan bersembunyi dalam sebuah bangunan di kota Dammartin-en-Goele, sebuah kota di Prancis bagian utara, hari Jumat (9/1/2015).
"Kami hampir yakin bahwa kedua orang itu bersembunyi di bangunan itu," kata juru bicara Kementerian Dalam Negeri Pierre-Henry Brandet kepada televisi iTELE.
Polisi dan pasukan anti-teror telah mengepung seluruh akses masuk ke kota berpenghuni 8.000 orang. Sementara itu, semua warga diminta tetap tinggal di dalam rumah.
Kedua tersangka adalah keturunan Aljazair yang lahir di Prancis. Keduanya bernama Cherif dan Said Kouachi, berusia 32 dan 34 tahun. Sepuluh tahun lalu, salah satunya pernah dipenjara selama 18 bulan lantaran mencoba bepergian ke Irak untuk bertempur bersama sebuah kelompok ekstrimis.
Sejumlah sumber dari Amerika Serikat (AS) dan Eropa mengatakan bahwa Said Kouachi, pernah dilatih di Yaman oleh kelompok Al Qaeda di Semenanjung Arab (AQAP) selama beberapa bulan pada tahun 2011. Seorang pejabat Yaman mengaku tengah menyelidiki keterlibatan Said dengan AQAP.
Beberapa orang bersenjata menerobos kantor majalah mingguan satir Charlie Hebdo di Paris, Prancis, hari Rabu (7/1/2015). Kelompok bersenjata itu membantai sedikitnya 12 orang dan mencederai 8 orang lainnya. (Reuters)