Suara.com - Kepala Badan SAR Nasional Marsekal Madya FH Bambang Soelistyo mengungkapkan proses pengangkatan ekor pesawat Airasia QZ8501 dari dasar Selat Karimata, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, akan melalui beberapa tahap.
Tahapannya dimulai dari tim penyelam turun ke dasar laut untuk mengikat ekor pesawat dengan strap.
"Selanjutnya akan diupayakan dengan cara floating balloon, kemudian digabungkan dengan crane," kata Bambang Soelistyo di kantor pusat Basarnas, Jalan Angkasa, Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (9/1/2015).
Tahapan-tahapan tersebut harus dilalui agar ekor pesawat tidak rusak sampai di permukaan laut.
Saat ini, ekor pesawat belum diangkat ke permukaan air. Basarnas dan tim sedang menyelesaikan semua tahapan terlebih dahulu.
Penemuan lokasi ekor pesawat telah memberikan harapan baru kepada petugas untuk bisa menemukan black box.
Apalagi, KM Jadayat bersama tim Komite Nasional Keselamatan Transportasi telah mendapatkan sinyal yang diduga kuat berasal dari black box.
Sinyal tersebut berada di jarak satu kilometer arah barat daya dari lokasi penemuan ekor. Bila benar itu sinyal black box, maka dapat dipastikan lokasinya sudah terpisah dari posisi ekor pesawat.
Siang ini, tim gabungan telah menemukan lagi dua jenazah korban kecelakaan pesawat AirAsia yang hilang sejak Minggu (28/12/2014). Dengan demikian, total jenazah yang telah ditemukan berjumlah 48 orang.