Suara.com - Polisi anti-teror menyisir kawasan desa yang berada di Paris bagian timur laut pada hari Kamis (8/1/2015) untuk memburu dua bersaudara tersangka pelaku penyerangan kantor majalah mingguan Charlie Hebdo yang menewaskan 12 orang sehari sebelumnya, Rabu, 7 Januari 2015.
Personel polisi bertopeng lengkap dengan senjatanya memeriksa rumah demi rumah di Desa Corcy, sebuah desa yang berjarak hanya beberapa kilometer dari bengkel tempat di mana kedua bersaudara itu terakhir kali terlihat. Sejumlah helikopter juga dilibatkan untuk mencari kedua tersangka.
Kedua tersangka adalah keturunan Aljazair yang lahir di Prancis. Keduanya bernama Cherif dan Said Kouachi, berusia 32 dan 34 tahun. Sepuluh tahun lalu, salah satunya pernah dipenjara selama 18 bulan lantaran mencoba bepergian ke Irak untuk bertempur bersama sebuah kelompok ekstrimis.
Sejumlah sumber dari Amerika Serikat (AS) dan Eropa mengatakan bahwa Said Kouachi, pernah dilatih di Yaman oleh kelompok Al Qaeda di Semenanjung Arab (AQAP) selama beberapa bulan pada tahun 2011. Seorang pejabat Yaman mengaku tengah menyelidiki keterlibatan Said dengan AQAP.
Sebelumnya diberitakan beberapa orang bersenjata menerobos kantor majalah mingguan satir Charlie Hebdo di Paris, Prancis, hari Rabu (7/1/2015). Kelompok bersenjata itu membantai sedikitnya 12 orang dan mencederai 8 orang lainnya. (Reuters)