Sudah Teruji, Penggunaan "Lifting Bag" Tidak Berisiko

Jum'at, 09 Januari 2015 | 04:18 WIB
Sudah Teruji, Penggunaan "Lifting Bag" Tidak Berisiko
Seorang kru udara pesawat Casa NC212 Skuadron Udara 600 Wing Udara I Puspenerbal, menata sejumlah peralatan selam, termasuk sejumlah balon berukuran besar, di Base Ops Lanudal Juanda, Kamis (8/1/2015). [Antara/Eric Ireng]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepala Tim Penyelam dari TNI AL Juanda Surabaya, Kapten Laut Saeful Aprianto, mengatakan bahwa penggunaan lifting bag atau floating balloon dalam mengangkat ekor pesawat AirAsia, sangatlah aman. Menurutnya, selain karena berat ekor pesawat nahas tersebut diperkirakan hanya 70 ton, alatnya sendiri sudah terbukti berfungsi baik dalam beberapa kejadian atau peristiwa serupa sebelumnya.

"Tidak ada risiko, sangat aman. Hanya kita perlu membersihkan area (pengangkatan), sehingga tidak ada sesuatu di dasar laut. Alat ini terakhir kita gunakan untuk pengapungan tank di Balongan. Berat tank itu kurang lebih 15 ton. Ini juga pernah digunakan untuk menaikkan kapal," kata Saeful, di Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah (Kalteng), Kamis (8/1/2015).

Sehubungan dengan itu, Saeful pun menilai bahwa penggunaan crane yang direncanakan sebelumnya, tidak akan berfungsi maksimal untuk mengangkat ekor pesawat dari dalam laut. Menurutnya, penggunaan crane tersebut baru ajan berjalan maksimal apabila objek sudah berada di atas permukaan laut.

"Ini lebih aman dibandingkan crane. Kita akan naikkan dulu ke permukaan, kemudian baru dilanjutkan dengan crane," jelasnya.

Namun, meskipun sudah dinilai aman, Saeful tetap mengakui bahwa kendala utama masih sama dengan alat-alat lainnya, yakni keadaan cuaca dan arus laut. Karena itu, dia mengatakan bahwa pihaknya akan berusaha dengan sekuat tenaga untuk bekerja lebih cepat dan tepat, karena waktu juga tidak terlalu banyak.

"Arus dan cuaca, itu sama, pasti mempengaruhi pekerjaan kita. Itu alam. Kita tak bisa lawan," tutur Saeful.

"Kami akan bekerja secepatnya. Yang jelas, kita punya prosedur penyelaman. Kita tak bisa menyelam lama, 20 hingga 25 menit (saja). Kami tak punya alat bantu penyelaman, jadi kita akan bekerja secepatnya. Kita akan bekerja secara tim. Sekali penyelaman, dua penyelam akan turun. Nanti naik dan bergantian," tutupnya. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI