Peluru Aparat Tewaskan Warga Paniai Perlu Dibuktikan

Jum'at, 09 Januari 2015 | 01:22 WIB
Peluru Aparat Tewaskan Warga Paniai Perlu Dibuktikan
Polda mengangkut jenazah korban penembakan dan pembacokan di Papua. [suara.com/Lydia Salmah]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Kantor Perwakilan (KKP) Komnas HAM Papua, Frits Ramandey mengatakan, dugaan kuat soal peluru aparat yang menewaskan empat warga di Enarotali, Kabupaten Paniai, beberapa waktu lalu, perlu dibuktikan kebenarannya.

"Kalau di lokasi (TKP lapangan Karel Gobai), bisa dipastikan mereka yang menjadi korban diduga kena peluru. Diduga pelakunya adalah aparat. Tapi (ini) memang butuh pembuktian," kata Frits, ketika dihubungi dari Kota Jayapura, Kamis (8/1/2015).

Menurut Frits, pernyataan praduga itu sendiri juga pernah dikemukakan pada pertengahan Desember 2014 lalu oleh salah satu komisioner Komnas HAM.

"Saya pikir, praduga kita pertama sudah diumumkan oleh Pak Nur Otto Abdullah dan Pak Manejer Nasution. Dari dugaan kita, ya, sudah kita umumkan. Dan sekarang dari dugaan itu, Komnas HAM Jakarta sedang mendalami dan diarahkan pembentukan KKP-HAM," katanya.

Lebih lanjut, Frits menyampaikan bahwa kecil kemungkinan peluru yang menembus tubuh korban, baik yang tewas atau luka-luka di Lapangan Karel Gobai, itu berasal dari kelompok lainnya.

"Karena kalau ada Kelompok Sipil Bersenjata (KSB), maka di lokasi yang sama bisa saja ada aparat yang juga jadi korban," katanya lagi.

Menurut Frits, dari hasil investigasi Komnas HAM Perwakilan Papua yang beranggotakan tiga orang, bersama sejumlah mitra lokal dari Nabire dan Paniai, serta kerja sama dengan tim investigasi Mabes Polri dan Polda Papua, KPP Komnas HAM Papua juga menemukan sejumlah hal.

"Kita juga telah melihat, memang ada satu-dua aparat yang terkena lemparan batu. Ada pengrusakan terhadap kendaraan Koramil, lalu Polsek, memang itu ada pengrusakan. Dan itu semua telah kita lihat, ambil catatan, dan kita telah bertemu dengan sejumlah pihak, seperti Bupati dan muspida setempat," katanya. [Antara]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI