Suara.com - Nelayan di Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, membantu pencarian korban pesawat AirAsia QZ8501 dengan menyisir pantai yang ada di wilayah mereka.
"Sambil mencari ikan, warga juga sambil membantu mencari korban. Siapa tahu ada yang terdampar di pantai. Dulu pernah ada nelayan yang hilang di laut, akhirnya ditemukan di pantai," kata Camat Kumai, Syahruddin, Kamis (8/1/2015).
Pesawat yang mengangkut 155 penumpang dan tujuh kru pesawat itu jatuh di Selat Karimata ketika hendak menuju Singapura pada Minggu (28/12/2014).
Sejak peristiwa itu, nelayan berinisiatif turut membantu pencarian secara sukarela dengan menggunakan kapal mereka.
Kini, tim SAR memperluas wilayah pencarian, bahkan hingga ke perairan perbatasan Kalimantan Tengah-Kalimantan Selatan.
Pencarian juga dilakukan dengan menyisir pantai karena setelah lebih dari sepuluh hari, tidak menutup kemungkinan ada korban yang terbawa ombak hingga ke pinggiran.
Pesisir pantai Kecamatan Kumai cukup panjang, yang meliputi Pantai Kubu, Teluk Bogam, Sungai Bakau, dan Tanjung Puting.
"Sebelum kami meminta pun, masyarakat sudah berinisiatif ikut membantu pencarian. Mudah-mudahan ada hasil. Kalau ada temuan, pasti diinformasikan kepada kami," kata Syahruddin.
Jenazah korban AirAsia yang berhasil dievakuasi beberapa hari terakhir, umumnya sudah membusuk, bahkan ada yang sudah tidak utuh.
Hingga Kamis siang, baru 40 jenazah yang berhasil dievakuasi, 39 di antaranya sudah diberangkatkan ke Surabaya. (Antara)