Suara.com - Seorang tukang ojek mengancam akan menjadi copet apabila rencana Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI yang akan memperluas pelarangan sepeda motor melintasi di jalan-jalan ibu kota jadi diterapkan.
Hal itu dikatakannya ketika puluhan tukang ojek yang mengatas namakan Front Transpotasi Jakarta atau FrontJak ini menggelar unjuk rasa terkait rencana kebijakan itu di depan Gedung Balai Kota DKI Jakarta.
"Apabila tidak bisa jadi ojek, kami siap jadi pencopet. Kami akan salahkan Ahok (Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama)," kata Sekjen front transportasi Jakarta Yanto ketika berorasi didepan kantor Ahok, Kamis (8/1/2015).
"Bukan kami tidak mau kerja, tapi inilah penghasilan kami (jadi tukang ojek)," tambah dia.
Terkait kebijakan Pemprov yang telah menerapkan pelarangan sepeda motor melintasi Jalan MH Thamrin - Jalan Medan Merdeka Barat ini juga telah dinilai sangat merugikan dirinya dan para tukang ojek.
"Sehari dulu 10 kali ngantar sekarang 2 kali. Penurunan mencapai 80 persen. Rata-rata turun dari stasiun terus ke gedung-gedung, gara-gara dilarang kan jadi susah kalau harus muter-muter. Kebanyakan penumpang nggak mau muter," jelas Yanto kesal.
Dia menilai kebijakan itu malah menambah kerugian dikalangan masyarakat yang menggunakan kendaraan roda dua setiap harinya.
"Pengguna ojek rugi, ojeker juga rugi. Ahok nggak rugi," tutup Yanto.