Bangkai Pesawat AirAsia Tak Bisa Diangkat Sekaligus

SiswantoNur Ichsan Suara.Com
Rabu, 07 Januari 2015 | 15:56 WIB
Bangkai Pesawat AirAsia Tak Bisa Diangkat Sekaligus
Foto serpihan ekor pesawat AirAsia QZ8501 yang ditemukan penyelam di lokasi pencarian. (BASARNAS)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepala Badan SAR Nasional Marsekal Madya TNI FH Bambang Soelistyo mengatakan tim evakuasi AirAsia QZ8501 membutuhkan waktu lama untuk bisa mengangkat seluruh bangkai pesawat dari dasar Selat Karimata, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.

"Mengangkat badan pesawat atau bagian yang besar dari bawah air itu dengan floating ballon atau dengan crane, harus bertahap sedikit demi sedikit," ujar Soelistyo di kantor Basarnas, Jalan Angkasa, Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (7/1/2014).

Soelistyo menjelaskan proses pengangkatan badan pesawat harus dilakukan satu persatu atau tidak bisa sekaligus.

"Diangkat bagian sini, diangkat bagian sini, terus sampai terlepas dari dasar laut, kemudian bisa pelan-pelan terangkat naik ke permukaan," katanya.

"Jadi kemudian kalau bagian badan itu dibutuhkan untuk kemudian hari, itu bukan dalam konteks operasi search and rescue, nanti ada tahapan lain kalau memang diperlukan (mengangkat bangkai pesawat)," Soelistyo menambahkan.

Soelistyo menambahkan tim pencari kembali menemukan objek yang diduga bagian pesawat AirAsia lagi, hari ini.

"Sekarang ini sudah ada deteksi objek, tapi belum confirm bagian ekor yang lain atau bagian pesawat yang lain," katanya.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Minggu (28/12/2014) pagi, pesawat AirAsia mengalami lost contact. Pesawat jenis Airbus A320 dengan rute Surabaya- Singapura mengalami lost contact pada pukul 06.17 WIB di sekitar Pulau Belitung pada titik koordinat 03°22’15”S - 109°41’28.” Pesawat bertolak dari Surabaya sekitar pukul 05.35 WIB dan seharusnya tiba di Bandara Changi Singapura pukul 08.30 waktu setempat.

Jumlah orang yang berada di dalam pesawat yang jatuh di Selat Karimata itu sebanyak 162 orang yang terdiri dari 138 dewasa, 16 anak-anak, satu bayi, dan tujuh awak pesawat.

Sampai hari ini, jumlah korban yang berhasil ditemukan baru 40 orang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI