Suara.com - Kepala Badan SAR Nasional Marsekal Madya TNI FH Bambang Soelistyo mengatakan ada kemungkinan ekor pesawat AirAsia nomor penerbangan QZ8501 yang sudah ditemukan posisinya di Selat Karimata, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, tidak akan diangkat dalam waktu dekat.
"Kalau kemudian kita angkat, buang waktu kita," kata Bambang Soelistyo di kantor Pusat Basarnas, Jalan Angkasa, Kemayoran, Jakara Pusat, Rabu (7/1/2014).
Soelistyo menambahkan pengangkatan ekor pesawat merupakan tahapan selanjutnya. Yang menjadi prioritas saat ini ialah menemukan korban dan black box pesawat.
"Tahap selanjutnya yang harus ditemukan, kita selam, kita cari ada korban yang ditemukan di situ," katanya.
Kendati tidak langsung diangkat, kata Soelistyo, para penyelam nanti akan memasang tanda di ekor pesawat tersebut. Dengan demikian, pergerakan ekor di dalam air selalu terpantau.
"Kemudian kita tandai ekor itu, ada alat untuk menandai, kalau kita tinggal dan bergerak itu masih kelihatan, ada semacam floating, secara teknis itu akan memberikan sinyal memberikan posisi ekor yang sudah ditandai," kata dia.
Black box pesawat, kata dia, ditelusuri tim pencari dengan pinger locater. Pencarian, antara lain, dilakukan di sekitar ekor pesawat.
"Itu supaya kita bisa memastikan black box-nya ada dimana, karena yang kita kejar kan itu," kata dia.