Nelayan Temukan Dua Jenazah Korban AirAsia

Ruben Setiawan Suara.Com
Rabu, 07 Januari 2015 | 12:53 WIB
Nelayan Temukan Dua Jenazah Korban AirAsia
3 Jenazah Dievakuasi. [suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Komandan Pangkalan Udara Iskandar Letkol Penerbang Jhonson H Simatupang mengungkapkan nelayan di wilayah laut Kalimantan menemukan dua jenazah terbaru penumpang AirAsia QZ8501, sehingga jumlah yang berhasil ditemukan hingga hari ke-11 sebanyak 41 jenazah.

Satu jenazah sedang dijemput Super Puma di tongkang milik Negara Singapura dengan nahkoda asal Indonesia di Tanjung Matalayur Kabupaten Batola Kalimantan Selatan, kata Danlanud di Pangkalan Bun, Rabu (7/1/2015).

"Satu jenazah lain yang juga ditemukan nelayan sudah dipindahkan ke KRI Banda Aceh. Semua jenazah harus dijemput menggunakan Super Puma karena jaraknya jauh dari Lanud Iskandar," tambah dia.

Sebelumnya, Direktur Operasi dan Latihan Badan SAR Nasional (Basarnas) SB Supriyadi mengatakan telah berkoordinasi dengan Syahbandar yang ada di Kalimantan agar mengkomunikasikan kepada nelayan maupun tongkang apabila melihat jenasah segera dilaporkan.

Hal itu dilakukan sebagai upaya mengantisipasi apabila jenasah penumpang AirAsia terbawa arus air laut keluar dari area yang ditentukan sekaligus bahan untuk memperluas lokasi pencarian.

"Semua sektor kita libatkan untuk mencari dan mengevakuasi pesawat AirAsia ini. Kalau memang nelayan itu bisa mengangkat jenazah ke kapal syukur, sekadar menginformasikan juga tidak masalah," kata Supriyadi.

Perwira Bintang Satu ini mengatakan proses pencarian dan evakuasi pesawat AirAsia dibutuhkan kehati-hatian dan melihat perkembangan cuaca.

Dia mengatakan dua penyelam marinir sudah berupaya menyelam, namun kondisi di dalam laut gelap dan gelombang air diperkirakan berkisar 2 hingga 4 meter, sehingga kembali ke kapal.

"Sampai sekarang ini kan cuaca belum bersahabat, ya bersabar saja. Jangan memaksakan diri yang justru akan menimbulkan masalah baru," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI