Suara.com - Menteri Pertahanan Singapura, Dr. Ng Eng Hen menyurati Menteri Pertahanan Republik Indonesia Ryamizard Ryacudu terkait bantuan negaranya dalam pencarian AirAsia QZ8501. Ng menegaskan bahwa Singapura akan melanjutkan dukungannya tersebut.
Dalam surat bertanggal 6 Januari itu, Ng mengatakan bahwa pesawat-pesawat Hercules C-130 Singapura telah kembali ke pangkalan. Namun, sebagai gantinya, Singapura mengirimkan peralatan yang lebih tepat untuk mendeteksi keberadaan jenazah dan serpihan pesawat.
"SAF (Singapore Armed Forces) menyadari pentingnya untuk menemukan dan mengevakuasi badan pesawat dan kotak hitam, yang dapat memberikan informasi vital guna menjelaskan penyebab kecelakaan ini. Ini dapat membantu menenangkan para anggota keluarga dan mencegah terjadinya kecelakaan udara di masa yang akan datang," tulis Ng.
Ng mengatakan, sejumlah kapal milik Republik Singapura yang ikut serta dalam operasi dilengkapi dengan kemampuan melakukan pencarian di bawah air. Namun, Singapura sudah memulangkan kapal RSS Valour dan RSS Supreme. Yang tersisa untuk ikut mencari bangkai AirAsia QZ8501 adalah RSS Kallang, RSS Presistence, dan MV Swift Rescue.
Sementara itu, hingga kini, upaya pencarian dan evakuasi korban pesawat AirAsia QZ8501 masih terus berlanjut. Pada hari ke-11 pencarian, tim pencari dan penyelamat telah berhasil menemukan 40 jenazah.
Pesawat AirAsia rute Surabaya-Singapura jatuh di Selat Karimata pada hari Minggu, 28 Desember 2014. Pesawat tersebut membawa 155 penumpang dan 7 kru. (CNA)