CEO AirAsia Usulkan Pembuatan Izin Rute Terkomputerisasi

Laban Laisila Suara.Com
Rabu, 07 Januari 2015 | 10:15 WIB
CEO AirAsia Usulkan Pembuatan Izin Rute Terkomputerisasi
CEO AirAsia, Tony Fernandes di bandara Juanda, Surabaya, Senin (29/12/2014) (Reuters/Beawiharta)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Di tengah polemik dan tudingan pelanggaran izin rute terbang AirAsia di Bandara Juanda, Surabaya, CEO AirAsia Tony Fernandes, merekomendasikan agar Kementerian Perhubungan menggunakan sistem komputerisasi yang terintegrasi pada  otoritas penerbangan di Indonesia.

Sistem komputerisasi yang terintegrasi seperti halnya di Singapura, menurut Tony semua pihak pihak akan mudah mengetahui soal perizinan.

Sebelumnya dalam pernyataan tertulis yang diterima suara.com pada Selasa (6/1/2015) malam, Tony mengaku telah memiliki izin rute dan slot terbang dari Kementerian Perhubungan Indonesia dan Singapura.

“Yang terjadi hanyalah masalah administrasi,” jelas Tony dalam pernyataan itu.

Bahkan dia mengklaim, kalau AirAsia memiliki hak terbang di rute Surabaya-Singapura sebanyak tujuh kali dalam sepekan.

Meski demikian, Tony tetap mengapresiasi Kementerian Perhubungan yang sudah mengevaluasi soal izin rute dan slot terbang ke smua maskapai penenerbangan.

Sejak peristiwa tragedi jatuhnya AirAsia di Selat Karimata, Kalimantan Tengah, izin rute AirAsia dari Bandara Juanda, Surabaya ke Singapura dibekukan pada 2 Desember 2015.

Pemberkuan itu berdasarkan surat Direktorat Jenderal Perhubungan Udara No AU.008/30/6/DRJU.DAU-2014 tanggal 24 Oktober 2014 perihal izin penerbangan luar negeri periode winter 2014/2015, rute Surabaya-Singapura yang diberikan kepada Indonesia AirAsia adalah hari Senin, Selasa, Kamis, dan Sabtu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI