Suara.com - CEO AirAsia Tony Fernandes mengklaim izin rute yang kini dibekukan oleh Kementerian Perhubungan hanya persoalan administrasi semata dan bukan akibat pelanggaran.
Dalam pernyataan tertulis yang diterima suara.com pada Selasa (6/1/2015) malam, Tony mengaku telah memiliki izin rute dan slot terbang dari Kementerian Perhubungan Indonesia dan Singapura.
“Yang terjadi hanyalah masalah administrasi,” jelas Tony dalam pernyataan itu.
Bahkan dia mengklaim, kalau AirAsia memiliki hak terbang di rute Surabaya-Singapura sebanyak tujuh kali dalam sepekan.
“Kami sebelumnya telah menerbangi rute tersebut dan memiliki hak rute itu sebanyak tujuh kali seminggu," jelas Tony.
Pernyataan ini buat merespon sanksi pembekuan izin sementara dari Kementerian Perhubungan sejak 2 Januari 2015 lalu.
Kementerian menemukan kalau izin rute terbang pesawat AirAsia QZ8501 yang jatuh di Selat Karimata, Kalimantan Tengah, ternyata tidak memiliki izin Kemenhub.
Sebelumnya Menteri Perhubungan Ignasius Jonan menyebut kalau Tony sudah mengaku bersalah.
"Dia (Tony) mengaku kalau dia salah kok, (karena) tidak ada izin rute," ungkap Jonan, saat ditemui di Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Jakarta, Selasa (6/1/2015).
Kemenhub sendiri kini melakukan audit terkait kelalaian pelaksanaan rute AirAsia, yang akan diumumkan pada Jumat (9/1/2015) pekan ini. Kemenhub turut menggandeng Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri dalam menginvestigasi masalah kelalaian rute tersebut.