Suara.com - Tim pencari dan penyelamat korban AirAsia QZ8501 belum dapat meluncurkan Remotely Operated Vehicle (ROV), alat untuk membantu evakuasi, di zona pencarian, hari ini, Selasa (6/1/2015). Hal itu, menurut Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) FHB Soelistyo, dikarenakan masih terlalu kencangnya arus bawah laut.
Cuaca sudah membaik, namun arus bawah kecepatan 2 sampai 4 knot maka belum memungkinkan untuk ROV dari USS Fort Worth (kapal perang Amerika Serikat) untuk beroperasi," kata FHB Soelistyo saat memberikan keterangan pers di Kantor Pusat Basarnas di Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (6/1/2015) pukul 19.15 WIB.
Hari ini, imbuh Soelistyo, belum ada penyelam Basarnas yang diterjunkan untuk melakukan pencarian dan penyelamatan. Hanya dua penyelam yang turun ke bawah dan mengukur kecepatan arus.
"Hanya dua penyelam yang diturunkan, itu untuk mengecek kecepatan tadi, yaitu 2 sampai 4 knot," sambung Soelistyo.