Suara.com - Kepala Badan SAR Nasional Marsekal Madya TNI Frans Henry Bambang Soelistyo mengatakan posisi sebaran jenazah korban pesawat AirAsia QZ8501 sudah keluar dari area prioritas pencarian di Selat Karimata, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Dengan demikian, lokasi pencarian akan diperluas.
"Besok, kita akan perluas area red box," kata Soelistyo dalam konferensi pers di kantor Basarnas, Jakarta Pusat, Selasa (6/1/2015).
Sebaran jenazah yang belum berhasil ditemukan tersebut terjadi karena didorong oleh arus laut.
Soelistyo mengatakan, hari ini, cuaca di area pencarian baik. Tetapi, arus di dalam laut masih kencang, mencapai 4 knot, sehingga menyulitkan tim penyelam untuk menemukan korban AirAsia.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Minggu (28/12/2014) pagi, pesawat AirAsia mengalami lost contact. Pesawat jenis Airbus A320 dengan rute Surabaya- Singapura mengalami lost contact pada pukul 06.17 WIB di sekitar Pulau Belitung pada titik koordinat 03°22’15”S - 109°41’28.” Pesawat itu bertolak dari Surabaya sekitar pukul 05.35 WIB dan seharusnya tiba di Bandara Changi Singapura pukul 08.30 waktu setempat.
Pesawat yang membawa 162 orang yang terdiri dari 138 dewasa, 16 anak-anak, satu bayi, dan tujuh awak itu diketahui jatuh di Selat Karimata.
Saat ini proses pencarian sedang dilakukan secara besar-besaran. Hingga hari kesepuluh, baru 39 jenazah yang berhasil ditemukan oleh tim yang melibatkan beberapa negara.