Suara.com - PPP hasil Muktamar VIII PPP Surabaya, Jawa Timur, yang dipimpin oleh Romahurmuziy tidak pernah menutup pintu islah atau rekonsiliasi dengan pengurus PPP yang dipimpin oleh Djan Faridz.
"Kami tidak pernah menolak. Kita terbuka. Silakan datang, baik formal maupun non formal," kata Ketua DPP PPP bidang optimalisasi aset, Hasan Husairi Lubis, didampingi oleh Ketua Bidang Komunikasi dan Media Arman Remy kepada suara.com, Selasa (6/1/2015).
Sikap tersebut, kata Hasan, menjadi salah satu poin yang juga disampaikan oleh Romahurmuziy di acara peringatan Hari Lahir PPP ke 45 di Gedung Juang, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (5/1/2015).
Hasan menekankan PPP hasil Muktamar VIII di Surabaya adalah yang mendapatkan pengesahan Kementerian Hukum dan HAM.
Dengan kata lain, PPP hasil Muktamar VIII yang tidak mendapatkan pengesahan negara, harus mengikuti hasil Muktamar Surabaya yang telah mendapatkan Surat Keputusan dari Kemenkumham.
"Bagi yang mendapatkan pengakuan lebih kecil, hendaknya ikutlah yang lebih banyak. Jadi kita tetap mengakomodir mereka. Sekarang ini, sudah 29 DPW ke kita (Romahurmuziy)," kata Hasan.
Terkait isu Ketua Majelis Ulama Indonesia Din Syamsuddin akan menjadi mediator atas konflik di internal PPP, Hasan mengatakan secara resmi partainya belum menunjuk Din.
"Tapi kita tidak menutup diri. Kita tidak pernah menolak, yang baik kita terima," kata Hasan.