Suara.com - Meski sudah mendapat citra dua dan tiga dimensi dari lima objek yang diyakini sebagai pecahan besar bangkai pesawat AirAsia QZ8501 yang jatuh di Selat Karimata, Kalimantan Tengah, namun tim belum berhasil memperoleh penampakan langsung hingga pagi ini, Selasa (6/1/2015).
Begitu juga dengan upaya pencarian kotak hitam pesawat yang juga masih misteri untuk membongkar penyebab jatuhnya pesawat.
Petunjuk besar yang tersebar adalah temuan puluhan jenazah dan berbagai serpihan pesawat yang bisa menjadi petunjuk.
Salah satu yang digunakan menjadi petunjuk, yakni temuan kursi penumpang yang ditemukan KD Kasturi dari Malaysia dan tiga jenazah terakhir kemarin sore, Senin (5/1/2015).
Kursi penumpang tersebut ditemukan di koordinat 04 derajat 03.67 menit Lintang Selatan 111 derajat 00.04 menit Bujur Timur di Area Pencarian IV.
Direktur Kenavigasian Ditjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Tonny Budiono mengatakan, kapal-kapal Dirtjen Perhubungan Laut telah diarahkan Badan SAR Nasional untuk melakukan pencarian di sekitar koordinat tersebut.
"Setelah pencarian beberapa hari, saat area pencarian bangkai pesawat semakin menyempit," ujarnya.
Pesawat AirAsia Indonesia QZ8501 rute Surabaya-Singapura dilaporkan hilang kontak dari pusat pengendali lalu lintas udara pada Minggu (28/12/2014).
Pesawat QZ8501 berjenis Airbus A320-200 dengan registrasi PK-AXC membawa 155 penumpang dan tujuh awaknya.
Itu terdiri dari 137 orang dewasa, 17 anak-anak, dan satu bayi. Selain itu, juga terdapat dua pilot, empat awak kabin dan satu teknisi.